Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menjadi "Fans" Itu Menyenangkan

26 Februari 2018   11:10 Diperbarui: 26 Februari 2018   16:43 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : http://ultimagz.com/

Mungkin saya termasuk yang terlambat mengagumi seseorang atau dengan kata lain menjadi fans dari tokoh-tokoh yang saya idolakan. Di usia 30 tahun saya baru benar-benar menjadi fans dari beberapa sosok yang terkenal di negeri ini bahkan saya tak menyangka menjadi bagian dari fans yang benar-benar mendukung idolanya.

Tak pernah terpikir dan terencana akan menjadi fans yang fanatik dari idola-idola yang saya kagumi bahkan saya pernah berkata dalam hati ketika melihat di televisi, orang-orang teriak histeris karena berhasil melihat idolanya, bahwa mereka terlalu berlebihan.

Dulu jaman  SMA, saya pernah mengagumi pemain bola sampai pemain film tapi hanya sebatas mengagumi tidak sampai berkeinginan untuk bertemu tokoh yang saya kagumi. Pas kuliah saya pernah mengagumi vokalis sebuah band, saya mulai koleksi kaset band mereka bahkan beberapa kali chating via MIRC (aplikasi chating jaman old) bareng vokalis band itu dan pernah ngobrol di telepon dengan vokalis band itu atas bantuan pacar sahabat saya yang menjadi kru dari band tersebut.

Tapi hanya sebatas itu dan tidak pernah bertemu. Baru setelah menunggu 12 tahun akhirnya saya berhasil bertemu dengan vokalis band itu dan untungnya dia mengenal saya dan masih ingat saya jadi pertemuan pertama dengan vokalis itu sangat menyenangkan dan seru apalagi orangnya sangat baik dan ramah.

Di usia 30 tahun-an saya mengagumi beberapa sosok khususnya aktris yang saya lebih suka sebut mereka sebagai seniman. Bukan karena kecantikan mereka yang membuat saya kagum tapi karena dedikasi mereka yang luar biasa terhadap pekerjaan yang mereka pilih tapi tidak meninggalkan kodrat mereka sebagai seorang ibu yang hebat bagi anak-anaknya dan istri terbaik untuk suaminya. Faktor lainnya,saya yang hidup mandiri membuat saya perlu mencari kesibukan lain agar tidak merasa sepi dan tetep happy selain melakukan hobby saya yang lain tentunya.

Siapa yang nyangka kalau pada akhirnya saya akan sering datang ke acara-acara dimana ada tokoh yang saya kagumi hadir di acara-acara tersebut. Kalau ada yang pernah bilang mengagumi seseorang itu butuh modal gede, saya setuju banget. Seperti yang saya lihat kadang kita harus beli tiket dengan harga mahal demi melihat idola kita tampil, kerasa banget juga sama saya walaupun saya baru merasakan itu sekali disaat saya sengaja beli tiket VIP untuk nonton teaternya salah satu idola saya.

Belum lagi beli apapun yang berhubungan dengan idola kita bahkan pengeluaran saya terbesar demi idola adalah biaya akomodasi saya selama ke- dan di Jakarta. Kebetulan saya tinggal di luar kota Jakarta. Kalau acara yang pulang larut malam dan tidak ada kendaaraan umum untuk kembali pulang ke kota saya, biasanya saya memilih menginap di hotel walau kebanyakan lebih sering begadang di tempat fast food yang buka 24 jam. 

Belum lagi kalau badan gak fit tapi maksain diri pengen ketemu idola, mau gak mau saya harus minta tolong temen untuk pinjem mobilnya tapi saya harus bayar sopir, bensin plus bayar tolnya.

Tapi mengagumi sosok terkenal dan menjadi fansnya ternyata bisa berdampak positif untuk saya pribadi. Dari awal mengagumi sekitar 5 tahun silam sampai sekarang kerasa banget banyak manfaatnya.

Waktu awal-awal menjadi fans, saya yang waktu itu masih menjadi pegawai honorer dengan gaji rendah justru belajar mengelola keuangan secermat mungkin. Bagaimana saya harus mengatur keuangan saya per bulan untuk biaya transportasi, pengeluaran hobby dan untuk ketemu idola saya padahal dulu saya tidak pernah membuat perencanaan keuangan perbulan.

Karena menjadi fans pula saya jadi bisa menyalurkan hobby saya yang lain yaitu fotografi. Yang biasanya di acara kantor selalu kebagian urusan dokumentasi acara, setelah menjadi fans saya jadi lebih sering memotret idola dan kegiatannya. Dari mulai pake kamera hp, pinjem kamera teman sampai akhirnya kebeli kamera mirrorless. Hasil dari motret itu, beberapa kali hasil foto saya di sukai dan diposting oleh idola saya di akun media sosialnya dan tentunya membuat saya senang bahkan bangga.

Karena saya menjadi fans, saya banyak bertemu dengan teman-teman dari idola saya yang selama ini saya hanya bisa melihat mereka di media. Sudah lebih dari seratus tokoh dari mulai pemain film, penulis buku, para pekerja di belakang layar sampai pejabat negeri ini yang saya temui dan foto bareng dengan mereka. Di setiap acara idola yang saya datangi, saya pasti bertemu dengan beberapa tokoh terkenal di negeri ini. Kesempatan yang langka untuk saya yang bukan orang Jakarta tentunya.

Karena menjadi fans, saya kembali produktif menulis, hobby yang pernah saya tinggalkan. Seringnya saya datang dan diundang ke acara-acara idola saya membuat saya selalu ingin me-review acaranya itu lewat tulisan.

Karena saya menjadi fans, saya merasa diri saya selalu merasa bahagia setiap bertemu idola-idola saya. Seperti cerita ketika saya bertemu dengan idola saya kemarin. Dari pagi sampai malam saya menjadi pemandu wisata untuk rombongan turis yang berkunjung ke kota saya dan setelah selesai dan dalam kondisi masih lelah, saya langsung pergi ke Jakarta untuk support idola saya yang saat itu bermain teater.

Melihat acaranya sukses, respon penonton baik dan senyum sumringah yang saya lihat dari idola saya saat itu membuat saya senang dan rasa lelah itu hilang. Saya juga pernah datang ke acara idola saya ketika pegelangan kaki saya yang terkena cedera belum sembuh, saya pernah datang ke acara idola saya disaat saya belum sembuh bahkan masih sakit. Tapi ternyata idola bisa menjadi "obat" penghilang sakit itu. Bisa tertawa, berinteraksi dan bisa foto bareng dengan idola ternyata efeknya saya menjadi "lupa" akan sakit yang saya rasakan bahkan menjadi motivasi semangat untuk sembuh.

Karena saya jadi fans, saya yang sering bertemu idola saya malah menyadari bahwa saya salut dan respect dengan mereka yang terkadang dituntut untuk "sempurna" di depan publik. Salah sedikit mereka dibully atau dihakimi oleh orang-orang yang tidak mengenal mereka. Belum lagi gosip-gosip yang menimpa mereka yang membuat mereka masuk infotainment dan akun gosip.

Selain itu mereka juga berusaha ramah dan tetap meluangkan waktu kepada orang-orang yang ingin meminta foto bareng padahal rasa lelah jelas terasa oleh mereka. Saya dan beberapa teman fans loyal yang telah mengenal idola kita, lebih memilih mengalah dan tahu diri dengan memberikan ruang kepada yang lain untuk foto bareng dengan idola.

Beruntung idola-idola yang saya kagumi sangat ramah dengan fansnya dan menganggap fans sebagai bagian penting bagi perjalanan karier mereka. Fans sering diundang ke acara-acara bahkan tanpa harus membeli tiket jika idola-idola kita performance. Mau meluangkan waktu lebih banyak untuk fansnya, berinteraksi rutin dengan membalas koment fansnya di media sosial bahkan fans dianggap sebagai teman oleh idola.

Jadi kalau ada yang bilang mengidolakan seseorang itu "kurang kerjaan" gak ada guna, itu salah. Justru ada banyak sisi positif yang bisa kita dapat dengan mengagumi seseorang  dan itu cara saya mengagumi idola saya.

Selamat mempunyai tokoh idola  :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun