Di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi ini, ekspor-impor produk antar negara semakin berkembang. Contohnya, dalam produk kecantikan. Banyak brand-brand skincare yang didatangkan dari luar negeri ke Indonesia, misalnya skincare dari Korea. Dengan semakin maraknya bran-brand skincare impor tersebut membuat masyarakat Indonesia berprilaku konsumtif.
Tidak hanya itu, berbagai macam propaganda pun muncul seiring berjalannya waktu. Propaganda tersebut tidak lain adalah tentang standar kecantikan. Misalnya, standar kecantikan bahwa cantik itu harus putih. Akibatnya, banyak masyarakat Indonesia yang notabenenya memiliki kulit sawo matang ingin memiliki kulit putih seperti orang Korea. Sehingga mereka terobsesi dan terpengaruh oleh iklan produk skincare dari Korea tersebut.
Sebagian besar masyarakat Indonesia pun mulai terpengaruh oleh iklan-iklan tentang produk kecantikan luar negeri yang mengiming-imingi mereka dengan hasil yang luar biasa. Sayangnya, banyak dari mereka yang lupa bahwa standar kecantikan itu tidak dapat diukur hanya dari warna kulit. Lebih dari itu, kecantikan itu muncul dari dalam hati. Kecantikan yang muncul dari dalam hati disebut juga dengan inner beauty.
Inner beauty mengacu kepada kepribadian seseorang dan karakternya. Berbeda dengan kecantikan fisik yang bisa luntur dimakan usia, inner beauty akan bertahan lama di diri seseorang. Seseorang yang memiliki inner beauty adalah  seseorang yang percaya diri akan penampilannya, dan tidak mudah terpengaruh oleh propaganda standar kecantikan yang dibuat orang lain. Seseorang yang memiliki inner beauty akan fokus memperbaiki diri dan berani menjadi versi terbaik menurut diri sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H