Mohon tunggu...
Miracle Kindangen
Miracle Kindangen Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Making Science forward to peace, also love watching movies

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pembakaran Pabrik Bikin Ilmuwan Ketar-Ketir!

24 Oktober 2022   05:07 Diperbarui: 25 Oktober 2022   20:04 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembakaran Pabrik merupakan salah satu penyumbang terbesar pemanasan global di bumi yang kita tinggali ini, Mengapa Demikian? Pembakaran pabrik terutama pembakaran pada gas alam menghasilkan banyak gas CO2  yang berbahaya.

Apa bahaya dari CO2? Untuk mengetahuinya, Sebelumnya kita harus mengetahui apa itu Global Warming.

Apa Itu Pemanasan Global

Pemanasan Global merupakan peristiwa dimana suhu bumi menaik akibat bertumpuknya berbagai macam gas pada lapisan atmosfer bumi seperti CO2, SO2, dan NOx (Gas Nitrogen-Oksida) membuat sinar matahari yang masuk bumi Sebagian akan terperangkap ke atmosfer bumi. 

menaikanya suhu permukaan bumi menyebabkan terjadinya berbagai macam dampak, yaitu:

Mencairnya Es di Kutub

sumber: idntimes.com
sumber: idntimes.com

Pemanasan global yang meningkatkan iklim bumi dapat menyebabkan mencairnya es yang ada di kutub. para peneliti menemukan bahwa antara 1979 hingga 1990, Kutub Selatan rata-rata telah kehilangan 40 miliar ton massa esnya setiap tahun. Sedangkan antara 2009 hingga 2017, es yang mencair  menjadi 252 milar ton per tahun, es yang mencair meningkat sebanyak 6 kali lipat. 

es yang mencair berdampak pada naiknya permukaan air laut, naiknya permukaan air laut dapat menyebabkan tenggelamnya pulau-pulau kecil, maupun pulau di dataran rendah. Selain itu, satwa yang berada di wilayah kutub akan kehilangan tempat tinggalnya akibat mencairnya es.

Kebakaran Hutan

Sumber: betahita.id
Sumber: betahita.id

Pemanasan Global juga dapat memicu terjadinya kebakaran hutan, salah satu contohnya adalah kebakaran hutan California. Dilansir dari bbc.com berdasarkan studi para peneliti menunjukkan bahwa kenaikan suhu memainkan peran utama. Studi tersebut menunjukkan bahwa perubahan iklim berada di balik peningkatan frekuensi dan parahnya, cuaca kebakaran yang didefinisikan sebagai periode waktu dengan risiko kebakaran yang lebih tinggi karena kombinasi suhu tinggi, kelembapan rendah, curah hujan rendah, dan angin kencang. akibat kebakaran hutan, membuat satwa harus meninggalkan tempat tinggal mereka.

dampak dari pemanasan global ini sangat besar. Ilmuan kewalahan dalam menangani masalah global ini. Dilansir dari climate.nasa.gov menunjukan grafik pemanasan global yang terus meningkat. Menurut Lembaga penelitian Chatham House, jika industri semen menjadi negara dia akan ketiga penghasil emisi gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia, Menghasilkan 8% gas karbon dioksida.

Berdasarkan hal di atas, nampaknya pengaruh dari global warming bisa di katakan ekstrim,lalu apakah kita tidak bisa mengurangi dampak dari global warming?

Jawabannya, pasti bisa!! Kita tidak bisa mengakhiri global warming, namun kita bisa mengurangi dampaknya. Bagaimana caranya?

Solusi Dari Pemanasan Global!

Produksi yang dibuat oleh pabrik menjadi salah satu hal yang membuat ilmuan kewalahan karena hasil dari pembakaran pada pabrik meneghasilkan banyak CO2 yang menjadi penyumbang emisi rumah kaca terbesar. Namun, ada satu cara yang bisa membantu mengurangi dampak pemanasan global dari CO2, yaitu pembakaran tanpa melepas CO2 ke udara.

Berdasarkan Institut Teknik kimia TU wien "Di dalam fasilitas uji tempat kami bekerja, bagaimanapun, proses pembakaran pada dasarnya berbeda," "Dengan metode pembakaran kami, gas alam sama sekali tidak berhubungan dengan udara, karena kita membagi prosesnya ke dalam dua ruang terpisah." 

Pemisahan pembakaran menjadi dua ruang berarti ada dua aliran gas buang terpisah yang harus diatur, yakni: udara dengan konsentrasi oksigen yang sudah berkurang yang dikeluarkan dari ruangan pertama, serta uap air dan CO2 yang keluar dari ruangan kedua. Uap air dapat dipisahkan dengan mudah, meninggalkan CO2 hampir murni, yang dapat disimpan atau digunakan dalam aplikasi teknis lainnya.

Dengan Teknik ini, kita dapat mengurangi dampak pemanasan global, tanpa butuh banyak energi, dan juga dapat di gunakan nanti di masa depan. Namun ada tantangan besar yang harus dihadapi yaitu harus merancang Kembali seluruh proses sehingga bisa diaplikasikan menjadi sebuah instalasi berskala besar yang terjangkau secara ekonomis. untuk sebuah rancangan yang besar, butuh sumber daya yang besar. "Untuk fasilitas yang besar, diperlukan sekian ton partikel oksida logam seperti ini."

Yang dibutuhkan sekarang adalah investor swasta atau publik. Keberhasilan teknologi ini juga bergantung pada kemauan politik dan kondisi industri energi di masa depan. Selain itu, langkah selanjutnya juga penting karena merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan pengalaman yang diperlukan, agar bisa memanfaatkan teknologi tersebut dalam skala industri dan dalam jangka panjang.

sumber: cangkangsawit.id
sumber: cangkangsawit.id

Dengan dikembangkannya Teknik ini, bukan hanya gas alam,tapi juga Biomassa. Biomassa yang dibakar, kemudian CO2nya dipisahkan, bukan hanya sekadar 'tidak menambah jumlah CO2', tapi malah akan mengurangi jumlah CO2 di udara.

Ilmuan telah menggunakan waktu mereka dengan mengembangkan penemuan-penemuan guna mengurangi dampak pemanasan global. Dengan sumberdaya yang memadai pemanasan global dapat dihentikan. Oleh sebab itu mari kita mulai untuk menjaga sumberdaya alam kita, demi bumi yang kita cintai ini.

Who else gonna set the history if you don't start now?

Miracle Kindangen from Adventist High school Tompaso

Subject: Physics

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun