Mohon tunggu...
Miraa Sartikaa
Miraa Sartikaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahsiswa

Mahsiswa unikama

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membedakan Konteks dalam Komunikasi: Linguistik VS Ekstralinguistik

31 Oktober 2024   20:46 Diperbarui: 31 Oktober 2024   21:00 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konteks Lingulistik:
Definisi:Konteks linguistik merujuk pada elemen-elemen yang ada di dalam teks atau ujaran itu sendiri. Yang meliputi penggunaan bahasa, struktur kalimat, dan makna yang dihasilkan dari kata-kata yang digunakan.
Komponen, dari Kata dan Makna: Pilihan kata dan makna yang terkandung di dalamnya, termasuk sinonim dan antonim.
Tata Bahasa: Struktur kalimat dan aturan yang mengatur bagaimana kata-kata digabungkan untuk membentuk suatu  makna.
Konteks Discourse:  Konteks ini menghubungkan antara kalimat dalam suatu teks atau percakapan, termasuk koherensi dan kohesi.
Berikutnya ada Gaya Bahasa: Penggunaan gaya, nada, dan retorika yang memengaruhi interpretasi pesan.
Contoh. Dalam kalimat "Dia pergi ke pasar," konteks linguistik menjelaskan siapa subjek (dia), apa yang dilakukan (pergi), dan tempatnya (pasar). Perubahan kata atau struktur dapat mengubah makna pada  kalimat.


Konteks Ekstralinguistik:
Definisi: Konteks ekstralinguistik mencakup semua faktor yang berada di luar teks atau ujaran, yang dapat memengaruhi makna dan interpretasi komunikasi.
Komponen, dari Situasi Sosial: Situasi sosial memiliki  keadaan dan latar belakang sosial dimana komunikasi terjadi. Seperti hubungan antara penutur, maupun pendengar.
Budaya: Nilai, norma, dan praktik budaya yang memengaruhi cara orang berbicara dan memahami antara satu sama lain.
Latar Belakang Penutur: Informasi mengenai pengalaman, pengetahuan, dan sikap penutur yang dapat memengaruhi cara penyampaian pesan.
Tujuan Komunikasi: Alasan mengapa komunikasi dilakukan, misalnya untuk memberi informasi, persuasi, atau hiburan.
Aspek Non-Verbal: Ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan nada suara yang juga berperan dalam menyampaikan makna.
Contoh: Jika seseorang mengatakan "Saya lapar," makna kalimat ini dapat berbeda tergantung pada konteks ekstralinguistik. Misalnya, dalam situasi santai dengan teman, itu mungkin permintaan untuk makan bersama, sedangkan dalam situasi formal, bisa jadi sekadar pernyataan saja.

Ada beberapa contoh lainnya dari konteks linguistik, maupun dari konteks ekstralinguistik. Yaitu  mengenai Kalimat "Ini dingin sekali" bisa memiliki makna berbeda tergantung konteksnya:
Konteks linguistik: Secara literal berarti suhu rendah.
Konteks ekstralinguistik: Jika diucapkan di pantai saat musim panas, mungkin mengandung sindiran.

Dapat juga disimpulkan bahwa;Konteks linguistik dan ekstralinguistik  ini saling melengkapi dalam memahami atau menciptakan makna  komunikasi. Konteks linguistik ini berfokus pada unsur bahasa itu sendiri, sedangkan konteks ekstralinguistik lebih memperhatikan faktor-faktor di luar bahasa yang memengaruhi interpretasi pesan. Dengan memahami keduanya,  kita menjadi komunikator yang lebih baik, dan pemahaman yang baik terhadap pesan. Hal ini juga sangat penting untuk analisis komunikasi yang lebih efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun