Bayi Gagal Tumbuh Kembang? Kenali Ciri-Cirinya!

Pada umumnya, bayi tumbuh dengan pesat dalam dua tahun pertama kehidupan mereka. Jika pertumbuhan terlambat atau terhenti berarti ada masalah dalam masa pertumbuhan bayi. Hal tersebut bisa menjadi gejala gagal tumbuh kembang pada bayi.

• Berat badan tidak bertambah seperti yang diharapkan

Berat badan bayi tidak bertambah sesuai dengan yang diharapkan, menunjukkan adanya kemungkinan masalah kesehatan atau kebutuhan evaluasi lebih lanjut. Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat agar pertumbuhan bayi dapat kembali optimal.

 

• Kurangnya perkembangan kemampuan motorik

 

Kurangnya perkembangan kemampuan motorik pada bayi dapat menjadi indikator adanya masalah yang perlu diperhatikan. Kemampuan motorik mencakup keterampilan seperti menggenggam, merangkak, atau berjalan, yang biasanya berkembang secara bertahap sesuai dengan usia bayi. Penting untuk memantau kemajuan motorik bayi secara berkala dan berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli perkembangan anak untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan mendapatkan dukungan yang sesuai. Intervensi dini dapat membantu mengatasi masalah tersebut dan mendukung perkembangan bayi secara optimal.

 

Menangani Bayi Gagal Tumbuh Kembang

Gambar Bayi dan Orang Tua (Sumber: IStock)

Bayi yang mengalami gagal tumbuh kembang atau failure to thrive (FTT) harus segera diperhatikan secara lebih dengan pemberian makanan secara teratur. Ini dimulai dengan membuat rencana pemberian makan dengan penyedia layanan kesehatan atau ahli nutrisi. 

Memulai dengan rencana pemberian makan sangat membantu karena memastikan anak Anda mendapat nutrisi yang baik. Perawatan yang berkelanjutan untuk gagal tumbuh kembang atau failure to thrive (FTT) terutama bergantung pada masalah yang mendasarinya. Ditambah lagi, Anda akan mengetahui apakah bayi Anda menderita atau tidak

Mengidentifikasi penyebab spesifik FTT sangat penting untuk menentukan pendekatan perawatan yang tepat. Jika penyebabnya adalah kekurangan nutrisi, intervensi dapat meliputi perubahan dalam pola makan atau suplementasi nutrisi. Jika terdapat gangguan medis atau hormonal, perawatan mungkin melibatkan pengobatan atau terapi khusus.