Mohon tunggu...
Unpam
Unpam Mohon Tunggu... Akuntan - Akuntan

Suka menulis article Dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Financial

Outlook Ekonomi Indonesia Pasca Pemilu 2024

15 Februari 2024   18:22 Diperbarui: 15 Februari 2024   18:28 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Tangerang Selatan,

Perekonomian Indonesia memang berkaitan erat dengan beberapa faktor eksternal lain. Salah satunya adalah kondisi politik nasional. Menjelang gelaran politik terbesar di Indonesia, yakni pemilu, kondisi ekonomi Indonesia masih berada dalam kondisi yang abu-abu. Kondisi pasar pun ikut terdampak jelang pemilu. Banyak sekali ketidakpastian yang terjadi sebelum pemilu diselenggarakan.

Pemilu di Indonesia seringkali diikuti oleh perubahan kebijakan dan arah kebijakan baru yang dapat memengaruhi iklim investasi dan kepercayaan pelaku ekonomi. Pemilu dapat menciptakan ketidakpastian karena perubahan kepemimpinan atau arah kebijakan yang mungkin terjadi, baik itu dalam hal kebijakan fiskal, moneter, atau regulasi bisnis. 

Perubahan kebijakan ini dapat mempengaruhi kepercayaan pelaku bisnis dan investor, yang pada gilirannya dapat memengaruhi investasi dan pertumbuhan ekonomi. Secara psikologis, para pengusaha juga melihat kondisi politik dalam menjalankan bisnisnya. Banyak pengusaha yang "wait and see" dalam menentukan langkah dalam berbisnis. 

Hal ini logis mengingat kondisi politik akan sangat berpengaruh terhadap kebijakan ekonomi yang digagas atau ditetapkan oleh pemerintah. Kebijakan ekonomi pasca-pemilu dapat memengaruhi sektor-sektor tertentu. Peningkatan pengeluaran pemerintah diharapkan meningkatkan konsumsi masyarakat dan memberikan efek multiplier yang tinggi pada sektor-sektor. 

Seperti, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Sejarah memperlihatkan contoh dampak langsung pemilu terhadap ekonomi. Pemenang pemilu, seperti pada masa orde lama, dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi. Sebaliknya, era reformasi di bawah BJ Habibie membawa stabilitas ekonomi dan peningkatan kepercayaan investor.

Indonesia harus tetap waspada, terhadap perlambatan ekonomi global, dan normalisasi kebijakan moneter di Amerika Serikat, yang mampu merayapkan volatilitas di pasar keuangan. Fleksibilitas kebijakan, reformasi struktural yang terus mengalir, menjadi kebutuhan mendesak, memperkuat ketangguhan perekonomian, menghadapi godaan gempuran dari luar. 

Dengan setiap langkah yang diambil, Indonesia akan merajut kisah stabilitas dan pertumbuhan, melangkah menuju masa depan yang prospektif dan inklusif pascapandemi. Sebuah harapan yang menghasilkan potret kemakmuran sejati, selama setiap kebijakan mampu mengatasi risiko global dengan bijaksana, dan peluang dalam pelukan negeri sendiri dibuat menjadi nyata.

Krisnaldy,M.Si

Pengamat Ekonomi & Dosen  Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Pamulang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun