Mohon tunggu...
mira maharani
mira maharani Mohon Tunggu... -

Melalui Kompasiana ini, saya mau belajar menulis fiksi....... Tulisan pertama saya berupa fiksi dengan judul "Mira Mencari Jodoh di Facebook".... Sebagai penulis pemula, tentunya saya mohon bimbingan, kritik, dan saran dari komunitas Kompasiana.... Salam kenal dan persahabatan dari saya untuk semuanya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Baginda Asa Lupa-lupa Ingat (2)

24 Desember 2009   07:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:47 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Lanjutan dari bagian pertama.


Permaisuri sakit hati karena Baginda lupa pada namanya. Sambil menunggu pansus yang kerjanya super lelet, ia pun menyamar menjadi perempuan desa untuk mencari orang pintar alias dukun.

 

Blog to blog, Permaisuri menyisir warga Negeri Ngotjoleria yang tampang dan postingannya berbau dukun. Akhirnya ketemu dengan yang mengaku tukang bikin mantra: Edi SS. Terkenal dengan sebutan Opung (yang pas: calon Opung, red).

 

 Semula si Opung tersinggung karena dikira sebagai dukun. Tapi karena yang datang cewek yang lumayan bening, dia jadi pengen tahu lebih dalam (yang pas: bagian dalamnya, red.). “Siapa tahu...,” katanya sambil mesem mesem.

 

Kepada si Opung, permaisuri mengaku stress dan susah tidur gara gara suaminya lupa pada namanya. Sampai sampai dia jadi ketagihan mengkomsumsi obat tidur.

 

Selanjutnya terjadilah obrolan antar Permaisuri dan Opung yang semakin kesengsem. Ini dia cuplikan menarik dan aneh dari obrolan mereka.

 

Permaisuri (P): Saya biasa melakukannya 5 x sehari.

Opung (O): Wow... sampai 5 x ? Kuat sekali daya tahan ibu ini.

P : Ah biasa, itu kan udah menjadi kewajiban.

O : Suami ibu tahu?

P : Ya kadang tahu kadang tidak.

O : Maksudnya?

P : Ya..kalau suami lagi di rumah, saya melakukannya dengan suami. Kalau suami lagi gak ada, ya saya

melakukannya sendirian, atau sama temen-temen.

O :Suami ibu gak marah?

P : Ya enggak lah. Dia malah seneng. Apalagi kalau lagi mau, saya suka nambah dengan yang sunatnya.

Pagi atau tengah malam.

O : Jadi ada yang wajib dan ada yang sunat? Siapa yang ngajarin Ibu, sampai begitu seringnya.

P : Lho emang Opung gak tahu tentang solat?

O : Wehhhhh........... saya bukan nanya solat. Nanya obat. Tadi ibu bilang ketagihan minum obat  tidur.

 

Mungkin karena kesel,si Opung segera memberikan lembaran mantra kepada Permaisuri yang sedang menyamar itu. Mantranya berlebel “Pada Detik yang Terhenti, Lelaki itu Membunuhnya”.  ermaisuri pun cepat pergi dengan wajah ketakutan.....

 

******


Bagaimana dengan pansus?

Rupanya mereka sampai pada tahap memeriksa tas (travel bag) yang dibawa Baginda Asa sewaktu melawat ke manca negara. Permaisuri berharap akan menemukan petunjuk berharga.

 

Begitu tasnya dibuka, walahhhh...dasar Baginda Negeri Ngotjoleria. Ternyata, seluruh tasnya berisi catatan humor dan ngocol dari berbagai penjuru dunia.

 

Kerja pansus pun terhenti. Tak ada satu pun anggota pansus yang tahan dan mampu memeriksa tas Baginda.Malah ada yang sampai pingsan. Soalnya, setiap anggota pansus yang membaca humor di tas Baginda keletihan karena tertawa terbahak bahak terus.

 

Singkat cerita, dikabarkan, Permaisuri sampai berita ini diposting sudah lupa dengan masalah yang menimpanya. Dia juga sudah tidak minum obat tidur lagi, karenasibuk tertawa terussetelah ikutan membaca isi tas Baginda Asa.

 

Lain halnya dengan Baginda Asa. Tak ada yang tahu dan bisa menilai: Apakah Baginda Asa masih mengidap lupa-lupa ingat, atau sudah pulih ingatannya? Gak Jelas. Susah dibedakan antara Baginda Asa yang sedang lupa dan sedang ingat......

Mungkin Baginda Asa perlu nambah selir. Biar jadi jelas.... Jelas jadi gak ingat betulan......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun