"Perjalanan seribu langkah, dimulai dari langkah pertama… Tidak masalah bagaimana lambatnya Anda berjalan...., yang penting Anda tidak berhenti." (Confucius).
Kata-kata bijak itu yang aku tulis di wall/dinding Fb ku, pagi hari sebelum berangkat kerja. Keren kan...Pembacanya pasti akan mendapatkan sesuatu. Semacam pencerahan. Responnya pun tentu respon yang cerdas. Siapa tahu pas di hati. Coba nanti kita buktikan.
****
Aku suka sebel kalau ada orang yang di wall Fb nya penuh dengan banyak keluhan: lagi pusing, susah tidur, sakit kepala, lagi bete, bad mood, dsb, dst....Ada juga yang ngeluh dengan gaya nyombong, seperti lagi pusing karena banyak kerjaan, banyak acara, banyak yang diurusin, tanpa kejelasan urusan apa. Jangan-jangan dia sibuk karena urusan hutang atau kriminal.
Orang main Fb sebenarnya kan diantaranya ingin menghibur diri, melepas lelah atau nyari teman ngobrol santai. Kalau Fb isinya banyak keluhan ya...hanya bikin orang tambah pusing. Mana ada orang mau melepas kejenuhan dengan orang yang banyak ngeluh dan ngaku sakit, atau bete melulu.
Sekali waktu aku gak tahan juga pengen nyentil orang di Fb yang kerjanya ngeluh sakit terus. “Mas, kalau sakit ngomong ke dokter, jangan ke Fb. Kalau ke Fb nanti dikira Mas pasien Psikiater...” E... dia malah ketawa ngakak. Lucu katanya. Hehehe....kalau berduaan dengan orang gila memang jadi gak jelas antara yang gila dan yang waras dalam pandangan masing-masing. Sama gilanya.
Ada lagi orang di Fb yang suka nyombong. Nulis hal sepele dengan bahasa Inggris, atau campuran bahasa Indonesia, seperti nulis kabar tentang acara hebat yang akan atau sedang dia ikuti, dsb. Sekali waktu, ada yang nulis di Fb nya dengan bahasa Inggris. “Mau makan siang dengan teman dari Amerika”. Lalu ada yang menanggapi, “Kalau aku sih, nanti siang mau nyemir sepatu sama tukang semir dari Amerika.” Langsung aku sambar dengan comment, “Makan siangnya pake sepatu kan?”. Selanjutnya, “......wkwkwkwkw”. Orang itu langsung bungkam. Seneng aku.
*****
Mudah diduga, orang yang suka mengeluh atau nyombong begitu adalah ekpresi dari sikap minta perhatian, minta simpati, atau minta pengakuan sosial, malah mungkin minta dikasihani.
Ada pepatah yang mengatakan, kalau ingin menerima, sering seringlah memberi. Orang yang memberi, akan menerima. Dan ungkapan lainnya yang sejenis. Untuk ngulas hal begini, saya kira Mario Teguh jagonya.
Memberi itu, tidak selalu dalam bentuk materi, tapi apa saja yang bisa membuat orang lain bahagia. Bukankah tujuan memberi itu adalah agar orang yang kita beri supaya bahagia? Memberi itu bisa dalam membentuk senyuman, simpati/empati, perhatian, humor, kata kata bijak, keceriaan, bisa juga berupa do’a dan supprt.
Ada teman yang di Wall Fb nya sering memuat info penting/aktual dari situs berita internet, semacam Detik.com. Ada juga yang suka memuat ayat ayat Qur’an atau Hadits pilihan.. Setidaknya diselang seling. Jadi sebenarnya banyak hal dapat kita berikan via Wall Fb, ketimbang keseringan memberi keluhan atau kesombongan. (hehehe... aku udah kaya Mario Teguh aja ya. Setidaknya potensial lah. Ada bakat terpendam).
Akun Fb mencerminkan pribadi pemiliknya. Iya.. kan? Dalam hal menilai teman atau calon suami pun, (selain wajahnya gak ancur) tentunya dapat kita nilai dari isi Wall yang dia tulis dan dari cara dia merespon terhadap Wall kita..... Lha.... iyalah semua orang juga udah tahu ini mah.... Basi..... Hehehe.
Nah sesampainya di kantor, aku langsung membuka laptop dan membuka Fb ku. Pasti akan muncul respon cerdas dari pria cerdas, karena kata bijak yang aku tayangkan cukup cerdas. Mari kita lihat:
= Hari gini kok jalan kaki.... kapan sampainya?
= Naik ojek aja Mbak.... Murah meriah, anti macet.
= Untuk Mbak, ojek aku gratis. Kalau perlu Mbak nya yang aku bayar.
= Mantap.........Wwkwkwkwk.......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H