BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi komunikasi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan teknologi telah mengantarkan umat manusia semakin mudah untuk berhubungan antar satu dengan yang lainnya, Berbagai informasi dan peristiwa yang terjadi dibelahan dunia secara cepat dapat diketahui oleh manusia pada benua yang lain. Era globalisasi yang ditandai dengan semakin majunya teknologi komunikasi juga disebut era informasi.
Terdorong oleh nalurinya sebagai homo sapiens (makhluik berpikir), maka manusia selalu cenderung untuk berpikir dan melakukan perenungan. Kecenderungan tersebut merupakan motivasi yang lahir dari keingina-keinginan untuk menata kehidupan yang lebih baik secara dinamis dalam menyikapi statusnya sebagai makhluk yang mempunyai kecenderungan bermasyarakat.Â
Sebagai makhluk sosial , manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini kemudian memaksa manusia ingin berkomunikasi.
Manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkungannya. Gerak dan tangisannya yang pertama kali saat lahir adalah suatu tansa komunikasi.Â
Dimana dalam kehidupan sehari-hari disadari bahwa komunikasi nerupakan bagian dari kehidupan manusia. Termasuk untuk menjalin hubungan kemanusiaan yang baik dan harmonis antara sesama manusia dibutuhkan saling pengertian antara manusia, dalam hal ini faktor yang paling menentukan nadalh faktor komunikasi.
Terkait dengan permasalahan komunikasi tersebut, pada dasarnya Al-Qur'an sudah menyuguhkan komunikasi yang efektif sebagai sebuah prinsip-prinsip dasar yang baik. Dimana didalamnya akan ditemukan pola komunikasi yang dapat yang dapat diterapkan dalam proses komunikasi modern, seperti qaulan sakila, qaulna karima, qaulna baliga, dan qaulan maisara yang mana prinsip-prinsip ini perlu digali dan dikaji efektivitas penerapannya dalam melakukan komunikasi.
B. Rumusan Maslah
1. Pengertian Komunikasi
2. Ayat-Ayat Al-quran tentang Komunikasi
3. Hadis-hadis nabi tentang Komunikasi
4. Perinsip-Perinsip komunikasi dalam islam dan barat
5. Model komunikasi yang ideal dalam islam dan barat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Â Â Â Â Â Definisi komunikasi
Komunikasi memiliki begitu banyak definisi, para ahli memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai apa itu komunikasi sesuai dengan sudut pandang mereka masing-masing. Komunikasi merupakan akar dari kata latin yaitu communicatio (berpartisipasi, memberitahukan), communicatus (berbagi milik bersama), communis (milik bersama, berlaku dimana-mana), atau juga communico yang artinya membagi, yaitu membagi gagasan, ide, atau pikiran.Â
Menurut kamus besar bahasa indonesia (1995) komunikasi adalah pengiriman serta penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami, sedangkan menurut kamus Oxford (The Oxford English Dictionary) komunikasi adalah pemberian, penyampaian, atau pertukaran ide, pengetahuan, informasi, dan sebagainya. Beberapa definisi komunikasi menurut para ahli diantaranya :
Proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan untuk mengubah perilaku orang lain (Menurut Carl I.Hovland).
Proses memahami dan berbagi makna (Judy C pearson & Paul E melson).
Pengalihan suatu pesan dari satu sumber kepada penerima agar dapat dipahami (Prof. Dr. Alo Liliweri)
Seni untuk menyampaikan informasi, dan ide-ide seseorang kepada orang lain (M. Djenamar).
"saling berbagi informasi, gagasan, atau sikap" (Wilbur Schramm).
Namun definisi komunikasi yang paling populer berasal dari Harold Lasswell yang mengatakan bahwa komunikasi adalah siapa mengatakan apa melalui saluran mana kepada siapa dan dengan pengaruh apa, "Who says what in which channel to whom and with what effects".Â
Â
2.2. Â Â Komponen Dasar Komunikasi
Komunikator, orang yang menyampaikan pesan.
Pesan, pernyataan yang didukung oleh lambang.
Komunikan, orang yang menerima pesan.
Media, sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikasi dengan jarak jauh atau dengan jumlah yang banyak.
Efek, dampak dari pengaruh pesan.
2.4. Komunikasi Efektif Dalam Al-Qur'an
Selama manusia hidup dalam masyarakat, maka selama itu pula komunikasi memegang peranan penting. Al-Qur'an menyebut komunikasi sebagai salah satu fitrah manusia. Dalam analisa terhadap ayat Al-Qur'an yang memuat masalah komunikasi, ditemukan bahwa Al-Qur'an mempergunakan berbagai kata kunci, diantaranya kata "al-bayan".
 Al-Syaukani dalam menjelaskan kata kunci "al-bayan" mengartikannya sebagai kemampuan berkomunikasi. Selain itu, kata kunci yang dipergunakan Al-Qur'an untuk nberkomunikasi adalah "al-qaul".
Dalam mengartikan al-qaul ini Jalaluddin Rahmat menyimpulkan enam prinsip :
1. Qaulan Sadiida (QS. 33:70)
Kalimat ini mengandung arti pembicaraan yang benar, jujur, konsisten dan terkendali.Ada juga yang menafsirkan qalan sadiida dengan ucapan yang sesuai antara yang lahir dan yang bathin. Termasuk ucapan yang mampu mendamaikan antara orang-orang yang bertikai. Pictalh menerjemahkan kata tersebut dengan lurus, tidak bohong, tidak berbelit-belit.
Berdasarkan berbagai penafsiran tersebut, maka yang menjadi prinsip pertama dalam komunikasi persfektif Al-Qur'an adalah berkata yang benar dan menghindari kebohongan, sehingga ucapan yang disampaikan menyejukkan hati yang menjadi sasaran informasi.
Adapun makna "benar dan jujur" ditemukan beberapa makna sebagai berikut :
Pertama, Benar ialah sesuai dengan kriteria kebenaran untuk orang Islam. Ucapan yang benartentu ucapa yang sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan Sunnah serta ilmu.Dalam hal ini al-Qur'an mencela orang-orang yang suka membantah dan berdiskusi tanpa mendasari bantahan dan diskusinya dengan petunjuk al-qur'an adn ilmu. Hal tersebut desinyalir dalam Al-Qur'an Surah Luqman ayat 20.
Kedua, Al-Qur'an mengajarkan bahwa salah satu strategi memperbaiki masyarakat ialah membereskan bahasa yang kita pergunakan untuk mengungkapkan realitas, bukan untuk menyembunyikannya.
Selanjutnya Al-Ghazali menyebutkan bahwa hakekat berkata benar adalah digunakan pada enam tempat yaitu kebenaran dalan perkataan, kebenaran dalam niat dan kehendak, kebenaran dalam perbuatan dan kebenaran dalam mewujudkan seluruh ajaran agama. Maka siapa yang memiliki sifat kebenaran dalam semua itu maka ia termasuk kategori orang siddiq. Sebagaimana dala QS. Al-Ahzab : 23
2. Qaulan Baliighan (QS. Annisa :63).
Kata baligh dari bahasa Arab berarti sampai, mengenai sasaran, atau mencapai tujuan. Apabila dikaitkan dengan qaul (ucapan atau komunikasi), maka baligh berarti fasih, jelas maknanya, terang, tepat mengungkapkan apa yang dikehendaki. Oleh karena itu, prinsip qaulan baliighan dapat diartikan sebagai prinsip komunikasi yang efektif.
Adapun penjelasan Jalaluddin Rahmat tentang qaulan balighan mencakup 2 hal sebagai berikut :
a. Qaulan baliighan terjadi bila lomunikator menyentuh khaliq pada hati dengan sifat-sifat khalayak yang dihadapinya.
b. Qaulan balighan terjadi bila komunikator menyentuh khalayknya pada hati dan otaknya.
Dengan demikian prinsip qaulan balighan adalah prinsip berkomunikasi secara efektif dan tepat sasaran. Penerapan prinsip ini membutuhkan cara pandang yang bijaksana dari komunikator, maksudnya adalah menyesuaikan isi pesan dengan kondisi masyarakat atau orang yang menjadi sasaran dari informasi yang akan disampaikan.Â
Kondisi yang dimaksudkan baik terkait dengan suasana, tempat, dan kondisi bathin seorang yang menjadi sasaran komunikasi. Karena meskipun isi dari pesan yang akan disampaikan mengandung kebenaran dan bermanfaat bagi orang yang akan disampaikan, tetapi jika disampaikan dengan cara yang kurang efektif, maka akan mengakibatkan gagalnya dari tujuan penyampaian yang dimaksudkan. Sehingga keberhasilan komunikasi sangat tergantung pada efektivitas penyampaian informasi.
3. Qaulan Maisuran (QS. Al-Isra : 28).
Bermakna ucapan yang lembut, baik dan pantas. Ucapan yang pantas adalah ungkapan-ungkapan yang mempunyai satu arti yaitu keadaan dan sifat hati yang mengandung kaitan antara ilmu dan amal.
Imam Al-Gazhali dalam Ihya Ulumuddin mengatakan bahwa etika yang pantas untuk melakukan hubungan dengan masyarakat, antara lain :
a. Kasih Sayang (al-Rahiim)
Sifat sayang kepada sesama manusia, terutama diantara manusia yang seagama dipandang tinggi dan digalakkan oleh Islam. Hal ini disebutkan dala QS. Al-Ashr :3.
b. Benar
Seseorang hendaknya berlaku benar dalam perkataan dan perbuatan. Benar perkataan adalah menyatakan perkara yang benar dan tidak menyembunyikan rahasia kecuali untuk menjaga nama baik seseorang.
Selanjutnya M.Quraish Shihab memberikan komentar bahwa untuk mewujudkanb komunikasi yang baik, seseorang harus selalu berhati-hati, memikirkan dan merenungkan apa yang akan diucapkan.
Penekanan pada aspek ini karena sering ucapan yang keluar dari mulut seseorang mengakibatkan bencana dan malapetaka besar bagi orang yang mengucapkannya dan bahkan bagi orang lain.Perintah untuk berhati-hati dan selektif dalam mengeluarkan kata-kata disinyalir dan QS. Al-Maidah : 101.
4. Qaulan Ma'rufan (QS. Annisa : 5)
Dalam prinsip ini terdapat konsep tanggungjawab individu dan kelompok untuk mempersiapkan generasi penerus agar menerima dan mengamalkan ajaran Islam. Prinsip ini dijelaskan dalam Al-Qur'an Surah al-Nahl ayat 125. Ayat tersebut menjelaskan tanggungjawab muslim untuk saling membimbing satu sama lain, khususnya individu dan lembaga yang memikul tanggungjawab kepemimpinan dan mengembangkan cita-cita Islam.Â
Ayat ini mengisyaratkan pula bahwa sebuah komunikasi tidak selamanya berjalan dengan mulus, tetapi pasti ada pihak-pihak yang merasa kurang senang dan membangkang dari apa yang dikemukakan.Oleh sebab itu untuk menghadapi sikap seperti itu, hendaknya nasehat dan saran disampaikan dengan cara yang bijaksana.
5. Qaulan Layyinan (QS. Thaha :44)
Yang dimaksud dengan qaulan layyinan adalah ucapan lembut atau halus sehingga enak meresap ke dalam hati. Dalam menanamkan nilai-nilai, sangat perlu mempergunakan ucapan-ucapan yang lembut. Hal tersebut karena kata-kata yang lembut mampu menyentuh rasa dan kesadaran manusia yang lebih dalam yang letaknya bukan di otak tapi di hati.
6. Qaulan Kariman (QS.Al-Israa : 23).
Qaulan Kariman adalah ucapan yang halus dan lembut. Komunikasi ini pada dasarnya melipti seluruh prinsip komunikasi efeltif, dimana dalam komunikasi qaulan kariman harus menampakkan sikap jujur, sopan, benar serta bermanfaat baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat dan berbangsa dan bernegara sehingga melahirkan rahmat dari Allah SWT.
C. Hadis Nabi Tentang Komunikasi
: ( : , , , , ) .
Dari Abu Hurairah, ia berkata : telah bersabda Rasulullah SAW : haq atas muslim itu 6 :apabila kau bertemu dia, hendaklah engkau beri salam kepadanya, apabila ia di undangmu hendaklah engkau memperkenankan dia, dan apabila ia minta nasihat, hendaklah engkau menasihati dia, dan apabila ia bersin lalu berkata Alhamdulillah, hendaklah engkau do'akan dia, dan apabila ia sakit, hendaklah engkau merawat dia, dan apabila ia mati, hendaklah engkau turut jenazahnya."
Diriwayatkan oleh Muslim.
Kalimat haq dalam hadist tersebut adalah suatu tuntutan, atau suatu kepatutan, oleh karena itu bisa dipakai dengan wajib, sunnah, baik, patut, dan sebangsanya, karena memang semua itu dituntut.
Tuntutan dengan keras kita namakan wajib, dan yang tidak keras, kita namakan sunnah, nafi, irsyad, dan lain sebagainya.
Apabila seseorang bersin, lalu ia berkata : Alhamdulillah atau Alhamdulillahirabbil'alamin, hendaklah pendengar berkata : yarhamukallah, dan hendaklah ia membalasnya dengan kata : yahdikumullahu wa yushlihu balakum.
Yarhamukallah : mudah mudahan Allah merahmatimu, sedangkan yahdikumullah berarti : mudah mudahan Allah pimpin kamu. Wa yushlih balakum : dan mudah mudahan ia bereskan urusanmu.
Di dalam hadits itu ada perintah perintah memberikan salam dan lain lainnya. Jika kita hukumkan semua perintah itu wajib, maka niscaya akan jadi terlalu berat. Yaitu wajib bagi tiap tiap muslim untuk memberikan salam kepada tiap tiap muslim yang ia temui. Dan wajib melawat tiap tiap muslim yang sakit. Dan wadib pula untuk ikut tiap tiap jenazah muslim.
Adapun tentang mendatangi undangan, memberi nasihat kepada pemintanya, dan mendo'akan orang orang yang bersin itu tidak kelihatan beratnya, dan dapat dikerjakan dengan tidak terlalu payah atau memaksakan diri.
: : , , . .
- Dari Abi Hurairah, ia berkata : telah bersabda rasulullah saw : 'barang siapa yang ingin diluaskan rizqinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menghubungi keluarganya.
Dikeluarkan oleh bukhori.
Allah akan melapangkan dan meluaskan rizqi seseorang apabila ia sering menyambung tali silaturrahmi antar sesamanya, pada keluarga, kerabat, teman, dan saudara saudaranya.
Dan juga memberikannya umur yang panjang, yang artinya Allah akan memberkahi kehidupannya apabila ia sering bersilaturrahmi kepada sesamanya.
Dengan adanya silatur rahmi, maka komunikasi akan terjaga dengan baik. Dan pesan akan dapat tersampaikan dengan baik dan benar.
: : . . .
- Dari Jubair bin Muth'im, ia berkata : telah bersabda Rasulullah saw : "tidak akan masuk surga seorang pemutus." Yakni pemutus tali keluarga.
Muttafaqun 'alaihi.
Barang siapa yang suka memutuskan hubungan yang mengikat mereka dalam suatu hubungan kekeluargaan atau hubungan yang baik lainnya, maka Allah swt akan mengharamkan pintu surga baginya.
: : , , , . .
- Dari Abi Ayyub, bahwasannya Rasulullah saw telah bersabda : "tidak halal bagi seorang muslim tidak damai dengan saudaranya lebih dari tiga malam, yaitu mereka bertemu, lalu yang ini berpaling dan yang itu berpaling, tetapi orang yang paling baik diantara mereka keduanya adalah yang memulai memberi salam.
Muttafaqun 'alaihi.
Apabila ada orang muslim yang dengan sengaja tidak saling menyapa kepada saudaranya selama lebih dari tiga hari, maka yang terbaik diantaranya adalah yang memulai menyapa kepada saudaranya, karena Allah tidak menyukai hal tersebut.
Komunikasi tidak akan berlangsung dengan baik apabila sesama komunikator dan komunikan tidak memiliki keterpautan dengan tidak saling bertegur sapa. Dan apabila hsl itu terjadi, maka pesan yang seharusnya disampaikan tidak akan tersampaikan dengan baik.
: : , . .
- Dari Abi Dzarr, ia berkata : telah bersabda rasulullah saw : " janganlah engkau pandang rendah apa sahaja dari kebaikan, walaupun engkau bertemu dengan saudaramu hanya dengan muka yang manis."
Dikeluarkan oleh Muslim.
Sebuah komunikasi akan berjalan dengan baik ketika semua yang bersangkutan dapat mengontrol komunikasi tersebut dengan sebaik baiknya. Meskipun hanya dengan wajah yang manis, atau dengan seulas senyum, itu akan memberikan kesan yang baik kepada komunikan atau komunikator.
2.5. Â Â Definisi Organisasi
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (berupa uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Jadi, Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang ditandai dengan adanya struktur pembagian tugas, struktur tata hubungan kerja antar kelompok, maupun kejelasan tanggung jawab. Hal ini dilakukan agar tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi tersebut dapat dicapai dengan mudah.
2.5. Â Â Pengertian Komunikasi Organisasi
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut[3].
Pace & Feules : Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai penunjukan dan penafsiran suatu pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu.
Devito: komunikasi organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan pesan baik dalam organisasi di dalam kelompok formal maupun kelompok informal organisasi.
Wiryanto : Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi.
Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam     organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.Â
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Komunikasi Organisasi adalah komunikasi antar anggota dalam konteks organisasi dengan ditandai adanya jaringan pesan yang bersifat ketergantungan satu sama lain, dimana pesan atau informasi dalam organisasi ini sangat dibutuhkan anggota dalam mencapai tujuan organisasi.
2.6. Â Â Urgensi Komunikasi Bagi Pemimpin
Fungsi Informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu system pemrosesan informasi (information-processing system). Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang di dapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti, informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi.
Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi atau guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi.
Fungsi Regulatif
Fungsi regulative ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulative ini, yaitu:
Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan untuk memberikan instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of authority) supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya.
Berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulative pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan-peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
3. Â Â Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada member perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar disbanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newsletter, buletin) dan laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran komunikasi informal.
 BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa:
Secara sederhana komunikasi adalah cara untuk menyampaikan pesan kepada orang lain, pesan itu sendiri bisa berarti informasi, pemberitahuan, ilmu pengetahuan, ide, gagasan, hasutan, dan lain-lain.
Komunikasi organisasi adalah penerimaan dan pengiriman pesan atau informasi kepada kelompok didalam organisasi baik formal maupun organisasi informal
Urgensi komunikasi bagi seorang pemimpin terbagi menjadi 4 fungsi, yaitu:
Fungsi Informatif
Fungsi Regulatif
Fungsi Persuasif
Fungsi Integratif
Alasan komunikasi menjadi penting dalam berorganisasi diantanya :
Dengan komunikasi kita dapat menempatkan orang yang tepat pada posisi yang seharusnya.
Komunikasi yang baik antara atasan, bawahan, dan clien dapat membawa organisasi mencapai visi dan misi yang ingin dicapai.
Komunikasi dapat mengurangi munculnya konflik dalam organisasi.
Dll
Komunikasi adalah sebuah aktivitas yang senantiasa kita lakukan baik dirumah, dikampus, dikantor, dimesjid, dan lain-lain. Oleh karena itu dalam proses komunikasi harus memegang prinsip komunikasi yang efektif sehingga apa yang dimaksudkan dapat diterima oleh orang lain.
Komunikasi Menyentuh segala aspek kehidupan manusia, oleh karena itu dalam pelaksanaannya membutuhkan sikap yang sopan, jujur, benar, lembut sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima oleh khalayak atau masyarakat.
Komunikasi adalah sebuah kebutuhan manusia yang sangat urgen sifatnya, sebab dalam perjalanan hidupnya manusia tidak lepas dari interaksi dengan sesamanya. Proses hubungan ini membutuhkan cara-cara yang efektif demi terciptanya komunikasi yang berdayaguna dan berhasilguna.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.komunikasipraktis.com/
http://www.rumahkomunikasi.com/
http://syukronsmanela.blogspot.com/
https://jurnalalishlah.wordpress.com/
http://komunikasi.unsoed.ac.id/
http://imasarahnabila.blogspot.com/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H