Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal Awaludien
Muhammad Iqbal Awaludien Mohon Tunggu... Penulis - Penulis konten suka-suka!

Berbagi informasi dan gagasan. Tergila-gila pada sastra, bola, dan sinema. Email: iqbalawalproject@gmail.com Blog: https://penyisirkata.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Investree Gagal Bayar, Lebih Percayakan Uang di Peer to Peer Lending atau Reksadana?

25 November 2024   11:54 Diperbarui: 13 Desember 2024   16:20 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keuntungan utama dari reksadana adalah diversifikasi, yang membantu mengurangi risiko kerugian besar jika satu instrumen mengalami penurunan nilai.

Meskipun reksadana cenderung memberikan keuntungan yang lebih rendah dibandingkan P2P lending, risikonya lebih terkendali karena dana yang dikelola tersebar di berbagai instrumen. Karenanya, reksadana sering kali menjadi pilihan bagi investor yang menginginkan investasi yang lebih aman dan stabil. 

Salah satunya berbagai produk reksadana yang bisa kamu dapatkan di aplikasi Bibit. Reksadana yang berasal dari Manajer Investasi terbaik di Bibit telah melewati tahap seleksi sehingga produk reksadana yang ditawarkan terjamin aman.  

Sumber gambar: Detik.com
Sumber gambar: Detik.com

Mana yang Lebih Aman untuk Investasi?

Keputusan untuk memilih antara P2P lending atau reksadana dari tergantung pada tujuan investasi dan toleransi risiko. Jika kamu mencari keuntungan tinggi dalam jangka pendek dan siap menghadapi risiko lebih besar, P2P lending bisa menjadi pilihan. Namun, jika kamu lebih mengutamakan keamanan dan stabilitas jangka panjang, reksadana bisa jadi pilihan yang lebih bijak. Selain itu, reksadana pun dapat disetor dengan dana terjangkau sehingga tak akan memberatkan keuangan. 

Tipsnya, sebelum membuat keputusan, pastikan untuk melakukan riset, memahami risiko masing-masing instrumen, dan mempertimbangkan untuk melakukan diversifikasi agar tidak menempatkan semua dana pada satu jenis investasi saja.

Gagal bayar yang terjadi pada platform P2P lending seperti Investree harus menjadi pelajaran berharga bagi para investor. Risiko dalam investasi memang selalu ada, tapi dengan pemahaman yang tepat dan strategi yang bijak, kamu bisa mengelola risiko tersebut dengan lebih baik. Namun, jika mencari investasi yang aman, rendah risiko, dan return-nya pun tak kalah, yaitu rata-rata di atas deposito reksadana bisa kamu andalkan. 

Akhir kata, baik memilih P2P lending maupun reksadana, pastikan kamu menyesuaikan pilihan investasi dengan profil risiko dan tujuan keuanganmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun