Jadi, kalau untuk investasi, lebih baik percayakan uang di P2P Lending atau Reksadana?Â
Sejatinya, tak ada yang salah dengan menginvestasikan dana di perusahaan P2P Lending.Â
Selain Investree, sampai saat ini masih banyak P2P Lending yang bertahan dan bereputasi baik. Sebut saja Amartha, Akseleran, Modalku, Danamas, dan Findaya. Untuk menjawab pertanyaan di atas, yuk kita cek perbandingan karakteristik dari P2P Lending atau Reksadana.
P2P Lending: Potensi Keuntungan Besar, Risiko Tidak Kecil
P2P lending adalah platform yang menghubungkan peminjam dengan pemberi pinjaman secara langsung, tanpa perantara bank. Sebagai pemberi pinjaman, kamu bisa mendapatkan bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan investasi tradisional. Namun, potensi keuntungan tinggi juga berarti risiko yang tidak bisa dianggap remeh.
Masalah gagal bayar, seperti yang terjadi pada Investree, menunjukkan bahwa risiko default atau gagal bayar dari peminjam bisa terjadi. Dalam situasi seperti ini, meskipun platform biasanya menyediakan fasilitas jaminan atau asuransi, tetap saja, kerugian bisa terjadi. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami profil risiko sebelum memutuskan untuk berinvestasi di P2P lending.
Dengan risiko yang relatif besar ini, P2P Lending cocok buat kamu yang berprofil risiko agresif. Sebaliknya, kurang cocok untukmu yang berprofil risiko konservatif.Â
Reksadana: Diversifikasi dan Manajemen Risiko Profesional
Di sisi lain, Reksadana adalah pilihan investasi yang konservatif dengan manajemen risiko yang lebih terorganisir. Dalam reksadana, uangmu akan dikelola oleh manajer investasi profesional yang menempatkannya dalam berbagai instrumen keuangan, seperti saham, obligasi, atau pasar uang.Â