Ilustrasinya, saat punya “uang dingin”, langsung investasi. Ketika mendapat rezeki nomplok, setor beli reksa dana. Pas ada uang lebih, gaskeunlah.
Strategi DCA buat reksa dana pasar uang untuk dana darurat terbilang mudah lantaran sekarang investasi bisa dilakukan lewat aplikasi. Selain itu, banyak pula reksa dana pasar uang bisa dibeli dengan nominal sangat kecil, yakni mulai dari Rp10.000, sehingga mengumpulkan dana darurat tak akan terasa berat.
Jangan Lupakan Diversifikasi Produk
Walaupun bersifat likuid, pencairan reksa dana ke rekening bank umumnya memerlukan waktu tiga hari kerja. Hal ini perlu menjadi perhatian karena saat memerlukan dana cepat, kita tidak bisa langsung mendapatkan uang tunai hasil penjualan reksa dana. Di titik inilah melakukan diversifikasi produk keuangan untuk dana darurat penting. Intinya, selain di reksa dana, Anda pun sebaiknya menyimpan uang untuk dana darurat di rekening tabungan biasa.
Rekening tabungan memang tidak menawarkan keuntungan signifikan. Namun, tabungan ini adalah “solusi cepat” saat berhadapan dengan kebutuhan yang sangat mendadak atau harus segera dipenuhi. Reksa dana sendiri bertugas menambal, jika dana darurat di rekening tabungan mungkin masih kurang. Karena reksa dana berpotensi memberi nilai tambah berupa persentase keuntungan yang dapat kita optimalkan untuk kebutuhan lain.
Dari semua penjelasan di atas, pertanyaannya kemudian, apa produk keuangan yang paling cocok sebagai tempat menyimpan dana darurat? Berbagi pendapat, yuk, Kompasianers.
Forbes.com Kompas.com Irfan.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H