Bekerja sambil makan sekilas tidaklah masalah. Padahal, jika ditinjau dari sisi profesional saja, kebiasaan seperti ini sebenarnya kurang elok. Karena saat kita "cuap-cuap", bukan tidak mungkin ada rekan kerja yang merasa terganggu.
Aroma makanan yang menyeruak di ruangan, suara mengunyah, dan meja kerja yang menjadi kotor dan berantakan, tak menutup kemungkinan akan mengganggu kenyamanan bekerja.
Meski demikian, banyak karyawan atau pekerja yang masih meyakini bahwa makan sambil bekerja merupakan sebuah bentuk multitasking. Dua "pekerjaan" dapat diselesaikan dalam satu waktu. Benarkah?
Samantha Cochrane, ahli diet di Pusat Medis Universitas Ohio via Tempo.co, tidak sepakat. Menurutnya, tidak ada efektivitas dalam bekerja sambil makan di meja kerja. Bekerja sambil makan membuat kita terburu-buru menyantap makanan. Kunyahan yang tidak sempurna akibat diselingi oleh pekerjaan-pekerjaan yang mesti diselesaikan saat itu juga, bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami obesitas dan diabetes.
Bagaimana agar makan sambil bekerja tak menjadi kebiasaan? Berikut tips-tipsnya.
Optimalkan Waktu Istirahat
Selain buat rileks, manfaatkan waktu istirahat untuk menyantap makanan. Bagi Anda yang seharian duduk dan bekerja di depan laptop atau komputer, hindari pula makan sambil bermain ponsel. Bukan tidak boleh sih, namun coba hindari segala hal yang bisa memunculkan distraksi. Tentu Anda sudah paham, kalau tangan selalu gatal ingin mengecek notifikasi di HP, bukan? Bayangkan kalau isinya brief, project, dan instruksi pekerjaan? Gagal deh. Makan ngga jadi nikmat, karena tetap dikejar tenggat.
Makan Bersama Rekan Kerja
Makan sambil bekerja umumnya identik sebagai aktivitas individual. Saat rekan-rekan kerja yang lain ramai-ramai beristirahat makan siang di jam istirahat, Anda justru tetap di meja kerja untuk makan sambil bekerja. Mulai sekarang, stop kebiasaan ini ya. Saatnya Anda  makan bersama mereka. Lupakan dulu meja dan pekerjaan sejenak untuk bersosialisasi dan mengisi perut kosong. Manfaatkan juga waktu yang tersisa untuk mengobrol apa pun di luar pekerjaan.
Atur Pola Makan
Hindari membiarkan perut kosong dalam waktu yang lama. Jika Anda bekerja eight to five, usahakan sarapan terlebih dulu sebelum berjibaku dengan pekerjaan. Lalu, pada waktu istirahat siang, manfaatkan momen tersebut untuk makan. Bayangkan kalau tidak sarapan, tentu Anda akan tergoda buat makan sebelum makan siang terutama di meja kerja. Begitu pula saat memundurkan jam makan siang karena alasan pekerjaan, jam makan pun bisa menjadi tak teratur. Akibatnya, risiko penyakit lambung  semakin besar. Ingat, ya, perut itu perlu asupan sekitar 4-5 jam sekali.
Siapkan Snack Sehat
Ini penting buat Anda yang sulit menahan lapar atau memiliki riwayat penyakit asam lambung dan maag. Seperti kita tahu, penderita penyakit lambung tidak boleh membiarkan perutnya kosong. Karena itu, penderitanya disarankan untuk "ngemil sehat" secara berkala. Kacang almond, salad buah dan sayur, yoghurt, dan biskuit gandum, adalah beberapa makanan ringan yang disarankan. Mengapa ini penting? Ngemil akan menghindarkan Anda dari rasa lapar sehingga saat istirahat Anda tidak makan berlebihan. Jadi, boleh ngemil sambil kerja? Boleh banget. Asalkan cemilan sehat ya.
Ubah Mindset Terkait Multitasking
Bagi pekerja dengan deadline ketat, multitasking bisa jadi bermanfaat. Karena ada banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam satu waktu. Namun, sudut pandang medis berbanding terbalik dengan asumsi tersebut. Hallosehat.com menyebutkan bahwa multitasking berpotensi besar meningkatkan risiko stres dan darah tinggi. Dalam konteks multirasking bekerja sambil makan pun setali tiga uang. Kebiasaan ini bisa memperbesar risiko obesitas atau kelebihan berat badan.Â
Selanjutnya, makan sambil bekerja juga bisa membuat kinerja kurang optimal lantaran konsentarasi terbagi, antara menyantap makanan dan menyelesaikan pekerjaan. Karena itu, ubah mindset multitasking mulai sekarang. Tak perlu menyelesaikan pekerjaan dalam satu waktu , tapi cukup selesaikan satu persatu dengan kualitas baik.Â
Setelah membaca penjelasan di atas, Anda masih mau makan sambil bekerja? Atau ada yang punya pendapat lain? Yuk, share di kolom komentar.Â
Sumber gambar: Sociolla, HRM Asia, nicsnutrition.com, Healthshots.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H