Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal Awaludien
Muhammad Iqbal Awaludien Mohon Tunggu... Penulis - Penulis konten suka-suka!

Berbagi informasi dan gagasan. Tergila-gila pada sastra, bola, dan sinema. Email: iqbalawalproject@gmail.com Blog: https://penyisirkata.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Menjalani Puasa (di Jakarta) Itu Tak Mudah tapi Berkah

11 April 2023   16:38 Diperbarui: 11 April 2023   16:46 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemandangan dari parkiran lantai 8 Grand Indonesia. Pemukiman padat khas Jakarta Pusat. 

Jakarta, Jakarta, Jakarta. Meski berupa hutan beton yang dihuni manusia-manusia pekerja, tetap saja layak dijelajahi. Di bulan puasa ini, kota yang pernah bernama Batavia ini kerap cerah. Terbayang dong pasti, betapa panasnya Jakarta. 

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Bukan bulan puasa saja mengais rezeki adalah ibadah. Iklan jasa yang mudah ditemukan di Jakarta.  

Ramadan adalah bulan penuh berkah. Setiap aktivitas bernilai ibadah, termasuk tidur sekalipun. Menahan lapar dan godaan di Jakarta sudah menjadi makanan sehari-hari. Jakarta yang heterogen, lantaran sebagai titik temu semua orang dari berbagai latar belakang budaya, membuat kota ini "bebas".  Dengan mudah kita bisa temukan orang-orang menyeruput kopi, merokok, nyemil, dan makan di siang hari. No problem, ini sudah merupakan gejala khas kota megapolitan dan tentu terjadi di kota-kota besar lainnya dengan derajat berbeda. 

img-20230329-054247-64351c104addee274a5e3bb2.jpg
img-20230329-054247-64351c104addee274a5e3bb2.jpg

Lanskap khas Jakarta. Kita seolah-olah tenggelam oleh gedung-gedung. 

Macet adalah nama tengah Jakarta. Konsekuensi dari Jakartans yang tergesa-gesa. Transportasi publik sempat menawarkan solusi, namun kemacetan sepertinya sulit terurai. 

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Halte Tosari yang diperbarui. Kata teman sambil berkelakar, "Bahtera Nuh di era moderen" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun