Berbagai harga kebutuhan saat mendekati Lebaran biasanya mengalami kenaikan. Karena itu, lebih baik belanja dengan jumlah cukup banyak untuk seminggu, dua minggu, atau jika memungkinkan, untuk selama Ramadan sampai Lebaran.Â
Untuk sayur mayur mungkin sulit lantaran tidak akan segar lagi jika disimpan terlalu lama. Namun, beras dan bumbu-bumbu alami ataupun kemasan tentunya bisa.
Selain itu, protein seperti daging pun bisa dimasukkan ke pendingin agar tetap segar jelang lebaran. Begitu pula kue-kue kering bisa mulai dipesan dari sekarang.
Pakaian? Bisa banget. Kenapa harus menunggu dekat-dekat ke Hari Raya sih? Padahal beli pakaian langsung ke departemen store tentunya lebih lenggang, jika dilakukan jauh sebelum Lebaran. Beli secara online pun tidak akan terkendala ekspedisi pengiriman yang sering telat. Satu hal yang perlu diingat, tetap catat belanja di awal selama Ramadan ini, ya. Dan hindari melakukan panic buying.
Investasi untuk Berbagai Tujuan Keuangan
Hah? Nggak salah nih? Tentu tidak! Investasi tetap penting selama Ramadan. Bahkan, bisa menjadi salah satu kiat cerdas andalan dalam pengelolaan selama Ramadan.
Begini, hidup itu terus berlanjut setelah Idul Fitri. Kebutuhan nyaris tak akan berkurang karena setiap aktivitas perlu biaya.
Kalau boros selama Ramadan, bisa-bisa kita gigit jari. Simpanan habis, dana darurat tak ada, lalu darimana kebutuhan bisa dipenuhi? Ngutang? Oh Big No!Â
Buat yang sudah melek investasi bahkan sudah melakukannya jauh-jauh hari sebelum Ramadan, Selamat Anda terselamatkan. Setidaknya, Anda sudah punya dana cadangan dalam aset-aset investasi yang bisa dicairkan saat kebutuhkan dadakan datang.
Namun, bagi Anda yang baru mulai investasi juga tidak perlu berkecil hati. Investasi tetap bisa Anda lakukan untuk menyelamatkan uang.
Saat ini dikenal strategi micro investing. Sebuah strategi, mengutip dari Thebalancemoney.com via Bibit.id, yang melibatkan uang dalam jumlah kecil untuk membeli saham, reksadana, dan produk sekuritas lainnya melalui aplikasi investasi online.