Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal Awaludien
Muhammad Iqbal Awaludien Mohon Tunggu... Penulis - Penulis konten suka-suka!

Berbagi informasi dan gagasan. Tergila-gila pada sastra, bola, dan sinema. Email: iqbalawalproject@gmail.com Blog: https://penyisirkata.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Gaji UMR tapi Masih Sulit Investasi, Sudah Gak Zaman!

24 Februari 2023   15:33 Diperbarui: 26 Februari 2023   10:45 1351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gaji UMR (Sumber: shutterstock)

Investasi penting sebagai salah satu cara menjaga kestabilan keuangan. Namun tak jarang, penghasilan yang kecil jadi alasan kita enggan berinvestasi, iya kan?

Padahal, setiap orang bisa menabung dengan caranya sendiri lho. Termasuk kita yang memiliki gaji bulanan cukup atau "hanya" mencapai upah minimum regional (UMR).

Ada teori menarik 50/20/30 terkait menabung dan investasi yang dipopulerkan Elizabeth Warren, seorang pakar keuangan sekaligus profesor dari Harvard. 

Ia membagi dari rumus tersebut 50% untuk kebutuhan bulanan, 20% untuk menabung dan investasi, dan 30% untuk lifestyle. Jadi semisal gaji yang kita dapat 4, 3, atau jutaan Rupiah, maka masih bisa ditabungkan sekitar 800, 600, atau 400 ribuan.   

Terlebih di zaman sekarang, investasi bukan hal yang sulit dilakukan. Sudah gak zaman lagi investasi menjadi kata "angker" atau aktivitas yang melibatkan uang dalam jumlah besar. 

Pasalnya, banyak instrumen investasi yang bisa didapatkan dengan nominal terbatas, namun memiliki potensi keuntungan yang lumayan. Penasaran apa saja? Berikut ini daftarnya.

Reksa Dana 

Investasi yang mudah sekali dilakukan. Soalnya, dengan modal 50 ribu pun kita sudah dapat investasi reksadana. Bahkan, beberapa platform investasi reksa dana online memungkinkan investornya menyetor dana Rp10.000. Iya, sepuluh ribu!

Sumber gambar: CNBC Indonesia
Sumber gambar: CNBC Indonesia

Jadi, kalau ada yang masih beralasan susah berinvestasi karena gaji masih UMR, kebangetan sih. 

Tipsnya, amankan dana yang biasanya hilang "tiba-tiba" di awal bulan dengan memilih reksa dana yang minum risiko seperti reksa dana pasar uang. 

Atau bisa juga dengan menerapkan strategi micro investing. Sebuah strategi investasi untuk menyisihkan uang receh secara rutin dan konsisten dari hasil kembalian, saldo mengendap, ataupun sisa belanja ke berbagai instrumen investasi termasuk reksadana. 

Emas

Jenis investasi ini bisa dianggap salah satu favorit karena mudah dilakukan. Terlebih, di era digital sekarang, emas bisa diperoleh dari satuan terkecil di bawah satu gram lewat aplikasi online. Belum lagi, ada platform investasi emas yang menawarkan investasi emas mulai dari Rp5.000.

Ada kelebihan emas yang bisa jadi jarang dimiliki jenis investasi lain, yaitu nilai emas cenderung yang cenderung stabil. Karena itu, emas termasuk investasi yang aman untuk menyelamatkan gaji bulanan biar gak cuma jadi kenangan.

Tipsnya, investasilah di emas batangan antam yang memiliki sertifikat resmi sambil belajar membaca harga pasar. 

Kalau budget terbatas, manfaatkan aplikasi investasi emas yang terjangkau. Hanya, pastikan aplikasi investasi emas yang dipilih aman, ya.

"Nabung" di Celengan

Jangan ketawa dulu, hehe (eh malah ketawa beneran). Tapi benar "investasi" di celengan itu gak ada matinya lho. Kita bisa melakukannya di kantor, misalnya di depan meja untuk menambah semangat kerja sambil diberi tulisan "Teruntuk Masa Depan Cerah."

Kelebihan nabung di celengan itu gak bakal memberatkan. Kita bisa mengatur berapa pun nominalnya, semisal 10-20 ribu Rupiah perhari. Lumayan kan sebulan bisa menyimpan sekitar 300-600 ribu Rupiah?

Sumber gambar: IDN Time
Sumber gambar: IDN Time
Namun jangan lupa, setelah terkumpul dalam jumlah cukup besar, setorkan tabungan tersebut ke instrumen investasi agar dana bisa berkembang dari waktu ke waktu.

Tips Menabung untuk Gaji UMR

Pilihan instrumen investasinya sudah ada. Sekarang saatnya berbagi tips biar aktivitas investasi berjalan lancar. Yuk, langsung aja simak.

Sesuaikan dengan Kondisi Keuangan

Rumus 50/20/30 bukan sesuatu yang baku. Kita bisa sesuaikan dengan kondisi keuangan yang ada. Contoh, jika selama ini sebagian besar gaji teralokasi ke kebutuhan hidup. 

Katakanlah, lebih dari 60-70%. Dari sini kita bisa mengalihkan biaya lifestyle untuk diinvestasikan sekitar 10-20%.

Jadi, rumus pengelolaan keuangannya menjadi 60-70% buat kebutuhan hidup dan 20% untuk menabung. Lalu 10% nya ke mana? 

Bisa untuk memberi orangtua, sedekah, atau sinking fund (Dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu di masa depan), mungkin? Ini jauh lebih bermanfaat daripada uang gaji habis tak berbekas. 

Mantapkan Tujuan Keuangan

Berinvestasi akan lebih termotivasi dan disiplin, saat kita punya tujuan keuangan yang jelas. Sesederhana agar uang gaji bulanan tak habis, atau tujuan keuangan yang lebih kompleks. Seperti tabungan untuk modal usaha, menikah, membeli kendaraan, rumah, umrah atau naik haji, sampai traveling. 

Sumber gambar: Eposdigi
Sumber gambar: Eposdigi

Memiliki tujuan keuangan penting karena tanpa itu, investasi kemungkinan besar akan ogah-ogahan. Dana yang terkumpul tidak maksimal, goals pun tidak tercapai.

Pilih Aplikasi yang Tepat

Sudah dijelaskan di atas bahwa berinvestasi kini lebih mudah dengan dukungan teknologi digital. Banyak aplikasi online yang bisa diandalkan untuk menyimpan dana dan menghasilkan keuntungan. 

Namun, sebelum memulai investasi melalui aplikasi investasi online, pastikan dulu bahwa aplikasi tersebut aman. Setidaknya sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Nah, sekarang sudah tak ada alasan lagi sulit investasi dengan alasan gaji cuma UMR. Asalkan tekad kita kuat dan memilih cara yang tepat, uang bulanan akan terselamatkan bahkan jadi keuntungan. Selamat mencoba. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun