Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal Awaludien
Muhammad Iqbal Awaludien Mohon Tunggu... Penulis - Penulis konten suka-suka!

Berbagi informasi dan gagasan. Tergila-gila pada sastra, bola, dan sinema. Email: iqbalawalproject@gmail.com Blog: https://penyisirkata.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Meruntuhkan Hegemoni Eropa di Piala Dunia

18 Desember 2022   09:08 Diperbarui: 18 Desember 2022   09:48 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesempatan terbaik meruntuhkan dominasi Eropa sebenarnya pernah datang di Piala Dunia 2014 Brasil.

Kala itu Argentina berhadapan dengan Jerman di final. Layaknya sudah menjadi suratan takdir bagi kemunduran prestasi negara Amerika Selatan, Argentina keok 1-0 di Maracana. Jerman, si spesialis turnamen, menjadi juara di salah satu pusat sepakbola dunia. Bahkan, Der Panzer menggasak tuan rumah Brasil dengan skor mencolok 1-7. Awan hitam mengepung Brasil dan Amrique latine.

Puncak kemunduran terbesar negara Amerika Latin dalam dua dekade terakhir mungkin ada di 2018: Argentina dikalahkan Prancis 4-3 di babak 16 besar; Uruguay menyerah dalam lagi adu penalti melawan Inggris di babak yang sama; Uruguay digasak Prancis 2-0 dan Brasil ditaklukkan oleh Belgia 1-2 di perempat final. 

Alhasil, tidak ada satupun wakil Amerika di semifinal. Les Blues pun menjadi kampiun di Rusia untuk kali kedua setelah 1988 dengan mengalahkan Kroasia 4-2. Suhu beku di negeri Beruang Merah menambah kepedihan negara-negara Amerika Latin.

semifinal-piala-dunia-2018-639e6fe9f4fbe47ae30c2a12.jpg
semifinal-piala-dunia-2018-639e6fe9f4fbe47ae30c2a12.jpg
"All European semifinal di Piala Dunia 2018: Kroasia, Prancis, Belgia, dan Inggris." Sumber gambar: Liputan6.com

Akan tetapi, hidup selalu menawarkan kesempatan kedua. Penebusan akan keterhempasan bisa saja datang dari usaha yang terus menerus untuk bangkit dan memperbaiki diri. Mungkin itulah yang ada di benak para pemain, jajaran manajemen tim Tango, dan rakyat Argentina. Setelah gagal total di 2018 Rusia, ini mungkin kesempatan kedua yang tak boleh disia-siakan. Sebab, apabila kesempatan kedua gagal, barangkali tak akan ada lagi kesempatan ketiga.

Namun, walau La Albiceleste kini terlihat lebih solid dan siap, lawannya di final bukan negara kaleng-kaleng. Prancis, wakil Eropa yang sedang dalam masa "Generasi Emas Ketiga" pasca Michel Platini dkk di generasi emas pertama dan Zinedine Zidane dkk generasi emas pertama.

Sumber Gambar: CNN Indonesia
Sumber Gambar: CNN Indonesia

"Final Piala Dunia 2022 bukan saja persaingan negara dan benua, tapi persaingan siapa nomor 10 terbaik". Sumber Gambar: CNN Indonesia

Lebih-lebih, Prancis merupakan petahana dan sedang berusaha menjadi bagian dari negara elit yang berhasil menjuarai Piala Dunia dua kali berturut-turut, bersama Italia dan Brasil.

Jadi, mampukah Argentina menghancurkan Prancis sekaligus meruntuhkan dominasi Eropa di Piala Dunia? Atau Messi cs lagi-lagi akan meratap di antara tawa gembira Mbappe cs dan seringai negara-negara Eropa di Tanah Jazirah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun