Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal Awaludien
Muhammad Iqbal Awaludien Mohon Tunggu... Penulis - Penulis konten suka-suka!

Berbagi informasi dan gagasan. Tergila-gila pada sastra, bola, dan sinema. Email: iqbalawalproject@gmail.com Blog: https://penyisirkata.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Money

5 Kiat Memulai Bisnis di Usia Muda

14 September 2021   16:41 Diperbarui: 14 September 2021   17:10 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak sedikit yang berasumsi memulai bisnis itu baiknya saat usia sudah matang dan berpengalaman. Banyak pula yang meyakini bahwa memulai bisnis lebih baik ketika modal sudah terkumpul. Tidak ada yang salah dengan pandangan ini.

Akan tetapi, yang harus Anda ingat, para pengusaha sukses tentu sudah memulai bisnisnya sedari muda. Bahkan, di era digital dengan akselerasi yang cepat di semua bidang, usia seakan hanya angka. Sebab, banyak pebisnis sukses yang berhasil menjadi miliarder di usia yang masih belia.

Di dunia kita mengenal pebisnis muda mahasukses seperti Mark Zuckerberg, Vlad Tenev, dan Lee Seung Gun, sedangkan di Indonesia kita memiliki William Tanujaya, Ahmad Zaki, dan Belva Devara.

Jadi, tidak ada masalah dengan usia muda. Karena Anda bisa memulai bisnis termasuk saat masih berstatus pelajar. Lalu, bagaimana kita merintis usaha di usia muda?

Erica Williams, pendiri dan CEO Yumy Bear dilansir Tempo memberikan beberapa kiat untuk semua anak muda yang hendak merintis bisnis.

Yumy Bear sendiri merupakan perusahaan yang dimiliki dan dipimpin oleh wanita 26 tahun tersebut. Saat ini Yumy Bear sudah go public pada Juli 2021 dengan penilaian IPO sebesar USD 50 juta. Kepada Forbes ia berbagi kiat membangun bisnis buat muda.

Ikuti permintaan pasar

Hilangkan ego saat membuat produk. Ikutilah tren pasar dan apa yang dibutuhkan orang-orang. Tidak mudah memang karena untuk melakukan itu perlu riset pasar yang komprehensif. Walau demikian hasilnya akan sepadan, kok.

Tawarkan solusi

Dalam konteks perusahaan Erica, membuat Yumy Bear berawal dari insight yang ia temukan: Di satu sisi saat ini orang-orang semakin sadar akan kesehatan tapi di sisi lain, orang-orang tetap ingin menyenangkan diri sendiri dengan permen. Maka ia pun menciptakan permen lezat tapi tetap sehat. Pesannya, ciptakan sebuah produk yang bisa menjadi solusi untuk masalah orang-orang. 

Pikirkan lima tahun ke depan

Bisnis memang terus berkembang seiring minat dan kebutuhan manusia. Di titik ini, Anda sudah mulai harus memiliki predikis terkait produk atau item apa yang akan diminati dalam 3-5 tahun ke depan. Inilah pentingnya mengikuti dan menganalisis tren serta dengan memperhatikan data-data pemasarana. Dengan pengetahuan ini, produk akan bisa berjalan seiring tuntutan pasar.

Beda dari yang lain

Mengekor produk yang telah sukses terdahulu tidak ada salahnya. Namun, kalau sama persis Anda akan menghadapi risiko yang sangat besar, baik itu terkiat hak cipta dan kerugian karena kalah saing dengan produk yang sudah punya konsumen. Daripada seperti itu, lebih baik menciptakan produk yang unik dan beda dari yang lain. Bikin seolah-olah produkmu ekslusif dan punya nilai sosial, tanpa menurunkan kualitas produk

Miliki tim yang hebat

Pada akhirnya efektivitas penjualan akan bergantung pada tim pemasaran yang hebet. Di masa-masa awal merintis, semua orang biasanya akan melakukan pekerjaan palu gada yang artinya tanpa spesialisasi. Saat bisnis berkembang, spesialisasi pekerjaan menjadi lebih terlihat. Di titik ini, selain wajib memilih orang-orang yang ahli di setiap posisi, Anda pun wajib menjadi seorang leader yang dapat memginspirasi dan memotivasi setiap anggota perusahaan untuk mengeluarkan potensi terbaiknya.

Tidak mustahil menjadi pebisnis sukses di usia muda. Selain kelima tips di atas, tips lainnya adalah jangan ragu-ragu untuk memulai. Semangat ya, mengejar mimpi jadi pebisnis muda. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun