Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal Awaludien
Muhammad Iqbal Awaludien Mohon Tunggu... Penulis - Penulis konten suka-suka!

Berbagi informasi dan gagasan. Tergila-gila pada sastra, bola, dan sinema. Email: iqbalawalproject@gmail.com Blog: https://penyisirkata.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Lorenzo di Ducati, Pembuktian atau Blunder?

10 April 2017   16:33 Diperbarui: 10 April 2017   16:51 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://beritagar.id

Sumber: Motogp.com

Tapi ada sudut pandang menarik dari laman berita Sport Rider yang berjudul “MotoGP: The Back Story On Jorge Lorenzo's Move To Ducati”. Menurut artikel tersebut, kepindahan X-Fuera –julukan Lorenzo – lebih dilatarbelakangi oleh dorongan yang sangat kuat untuk membuktikan diri.

Lorenzo, seorang juara 3 kali Moto GP, belum lagi 2 kali juara di kelas 250 cc, punya etos kerja keras dan ambisi yang sangat tinggi untuk jadi yang terbaik, dan tentu saja ingin mengalahkan Rossi dengan cara: berprestasi di Ducati, bagus-bagus jadi kampiun. Sebuah hal yang tak bisa diraih Rossi saat di Ducati. Bahkan ada untold story mengejutkan tentang Lorenzo di Yamaha yang tak bisa dilepaskan sebagai faktor pendorong kepindahannya:

"Yamaha has a yellow heart"...that is, at Yamaha, Rossi is always bigger than Lorenzo.

Menurut Manuel Pecino, penulis artikel tersebut, inilah mengapa Lorenzo selalu merasa tak dihargai. Dia selalu merasa dinomorduakan, tak peduli sejauh apapun dia berprestasi, Yamaha tetap 'kuning', merujuk ke pendukung Rossi yang beratribut dominan kuning. Yamaha adalah "Rossi Kingdom" yang tidak terlalu senang kalau Lorenzo berada di atas Rossi.

Sumber gambar: thepitcrewlonline
Sumber gambar: thepitcrewlonline
Rossi dan "the Yellow"

Blunder?

Banyak yang memprediksi bahwa kepindahan Lorenzo ini bisa jadi blunder buat kariernya. Meski baru berjalan dua Grand Prix, suara-suara sumbang sudah bermunculan mengenai kiprahnya di Ducati. Pandangan ini, lagi-lagi, didasarkan atas karier Rossi, yang setelah dari Ducati tak pernah lagi menjadi kampiun.Selain tentu saja, start buruknya di dua balapan terakhir.

Karena itu tak heran banyak yang meramalkan Lorenzo pun akan bernasib serupa. Sungguh sangat disayangkan kalau ini benar terjadi, mengingat usianya yang masih relatif muda. Kendati demikian, kompetisi tetaplah kompetisi. Pada akhirnya akan memunculkan seseorang di puncak, dan di sisi lain, menyisakan yang terhempas.

Menurut pembaca yang budiman dan Kompasianers semua, akan sejauh mana kiprah Lorenzo di Ducati musim ini? Puncak atau terhempas?

Sumber gambar sampul: Autosport

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun