Padahal, mungkin saja mereka, tokoh-tokoh Reformasi Mei itu saat ini sudah menjadi pejabat eselon, dan staff kepercayaan pemerintah, dengan segala fasilitas mewah nomor wahid, duduk nyaman di ruangan ber-AC, dan saban minggu bermain golf sambil berdiskusi permasalahan rakyat. Â
Lalu apa arti Reformasi Mei sebenarnya? Mungkin tak lebih sebagai slogan dan terminologi berbunga-bunga nir aplikasi.
Apakah Anda setuju, kalau negara dan bangsa tercinta ini sudah pantas di sebut negara reformis, dengan penegakan hukum yang adil, dan bermasa depan cerah saat generasi mudanya gemar memerkosa dan menggagahi temannya sendiri? juga di saat bersmaan, membiarkan para koruptor, bajingan tengik, yang menyebabkan negeri ini terus menerus jongkok di bumi saat negeri lain sudah mencapai langit, masih bisa senyum-senyum dan melambai ke kamera bak seorang artis hollywood melewati karpet merah?
Itu hanya contoh kecil saja, kecil sekali mungkin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H