[caption caption="Sumber: addgue.com]
[/caption]uratmu mengular
menggulung lengan
yang mulai gemulai, dan
parau suara mu berkisah
bahwa masih ada
jejak jejak kekuatan
di ototmu yang lunglai
kendaraan dan matamata
sekedar melirik, sekilas
bunyinya yang bising
menenggelamkan;
tetaktetak logam
membentur ban, velg, dan
kernyit murbaut yang dipaksa lepas
tiada beda bagai raga meregang sukma!
mbah, mbok, sampai kapan?
tempatmu di pengkolan
bertahan dari kengkuhan
detakdetak perubahan
(Puisi ini pernah publish di laman facebook oleh penulis yang sama)
Iqbal Awal, Jogjakarta, 2012
sumber ilustrasi: http://www.addgue.com/wp-content/uploads/2015/01/nenek-tambal-ban-3.jpg
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H