Mohon tunggu...
M.Iqbal.A.S.S
M.Iqbal.A.S.S Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mempunyai tekad yang kuat dan berambisius dalam segala hal

Selanjutnya

Tutup

Puisi

2 Puisi Karya Muhammad Iqbal Ash Siddiq Sudjaya Mahasiswa Universitas Pamulang

18 Desember 2021   12:43 Diperbarui: 18 Desember 2021   12:49 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

PELUKAN DI WAKTU HUJAN

Kala itu hujan turun

Saat ku mengantarkan wanita yang diam-diam ku cinta

Air dari langit perlahan-lahan membasahi pipinya

Make upnya tersapu oleh air hujan

Wajah yang ia punya semakin indah

Cantik dan lucu, siapa saja yang melihat akan tergoda

Tiba-tiba petir datang

Kedatangan yang tak diundang

Aku terlarut saat ia memelukku tanpa aba-aba

Jantung ini seperti di tikam ratusan jarum

Wangi tubuhnya kurasakan harum

Namun kenyataannya ku dihantam

Dia sudah kepunyaan oranglain

Tak berdaya ku di buat melihat cincin

Yang tersemat dalam jarinya yang lentik

Harus kuterima itulah kenyataannya

Untukmu terimakasih telah memberikan luka

Dan harapan yang ku rasa semua sia-sia.

KEMANA?

Kemana kaki ini harus melangkah

Apa harus ke ruang yang sama?

Dimana itu cahaya

Setitik ku cari tak kunjung ada

Beribu-ribu jalan sudah ku telusuri masih tetap serupa

Sang pujangga ini terus bertanya-tanya

Di mana cahaya itu Tuhan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun