"Em... Excellent! Tapi, bukan cuma itu yang penting..."
"Tenang, Mbak. Aku udah latihan, menjauhi gorengan, dan minuman dingin." seulas senyum nangkring di bibir Riska.
"Bagus kalo gitu. Mbak ke atas dulu, kamu siap-siap, bentar lagi kamu yang dipanggil."
Dalam hatinya, Mawar tak tenang. Tapi, airmatanya tersimpan rapi di kelenjar. Hidup ini drama, batinnya.
***
Tiga juri berbisik setelah penampilan memukau peserta tercantik.
"Suaranya bagus,"
"Goyangannya juga,"
"Aku tahu, tapi ingat, kita sudah diberi uang." Mawar meningatkan rekannya.
"Riska, suara kamu bagus, tapi artikulasi nadanya kurang tepat. Jadi, kami sepakat untuk..." Mic berdenging. Napas para pendukung Riska, tertahan.
"Memulangkan kamu ke rumah..."