Mohon tunggu...
Amin Tohari
Amin Tohari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Manusia Biasa yang tak luput dari salah. Maaf!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tidak Semua Bisa Diselesaikan Dengan Uang

30 Mei 2011   03:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:04 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini adalah peristiwa 2 hari yang lalu di jalanan kampung di kawasan Prigen, Yah kawasan kecil di kaki gunung Welirang Jawa Timur, kala itu saya yang saban hari sabtu berniat menjemput adik dirumah budhe yang berjarak kira-kira 10 Kilometer dari kampung saya. maklum kawasan kampung jalannya sempit dan bergeronjal tidak rata. kiri kanan jalan terhampar sawah yang masih basah tergenang air, jadinya tidak bisa ngebut padahal dalam pikiran sedang terburu-buru ada janji lain, waduh bagaimana ini? berjarak 2 meter didepan saya ada mobil pickup dan apesnya lebar jalan sama dengan lebar mobil pickup itu,alamaaakk.. laju mobil itu pelan nian. si pengemudi pickup juga mulai bingung karena didepannya ada orang naik motor bawa 2 karung beras yang hendak berpapasan melawan arah. entah kenapa tiba-tiba si pengendara motor terlihat bingung (mungkin remnya blong), sipengendara motor tiba-tiba oleng dan dessss... karung berasnya nyerempet spion mobil pickup, tidak ada yang cedera atau kendaraan penyok, cuma karung berasnya sedikit pecah dan isinya kececeran. sipengemudi mobil pickup yang ngakunya juragan toko di Kota Surabaya cuma bengong dan tidak bisa berbuat apa-apa.

"maaf saya tidak bisa bantu ngangkat berat, bagaimana ini? saya terburu-buru pak, ini ganti rugi buat bapak"

si pengemudi mobil pickup menyodorkan uang ke pengendara motor yang mukanya berkeringat bingung berasnya kececeran. dan sepertinya si bapak pengendara motor menolak.

"jangan pak, tidak perlu, saya tidak apa-apa, saya cuma minta tolong bantuannya mengangkat lagi karung ini"

kontan perkataan si pengendara motor membuat si pengemudi pickup hanya terpaku melihat karung yang jatuh. sayapun "gak telaten" melihat kejadian itu, saya hampiri dan mencoba menengahi kejadian itu,

"Sudahlah bapak (Pengemudi Pickup) lanjut jalan terus saja, biar bapak ini saya bantu mengangkat lagi karungnya"

alhamdulillah.. 2 karung yang berat itupun berhasil terangkat semua meskipun bikin saya ngos-ngosan. fiuh.. karung yang bolong terpaksa diakali dengan ditambal daun pisang :)

dalam dunia ini untuk hidup layak orang butuh uang, bagaimanapun inilah hidup dijaman modern seperti sekarang, uang menjadi suatu ukuran dalam menyelesaikan sesuatu. begitu besar pengaruh benda bernama uang, tapi jika dipikir lagi tidak semua bisa digantikan dengan uang. orang yang mati tidak bisa dibayar dengan uang dan kemudian bisa hidup lagi, waktu yang berjalan tidak akan bisa dimundurkan lagi dengan uangpun takkan bisa, begitupun dengan keikhlasan (beli ikhlas dimana ya...?) :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun