Mohon tunggu...
Paijo Panduprodjo
Paijo Panduprodjo Mohon Tunggu... Konsultan - jangan bosan untuk berbuat baik

Pernah mengajar di Universitas Jember, pernah menjadi konsultan Proyek SEQIP (Science Education Quality Improvement Project) dan DAPS (Disaster Awareness in Primary School). Peduli pada pengembangan IPA melalui pembelajaran yang berbasis pada fakta dan konsep serta tidak berdasarkan pada hafalan semata. Metode pembelajaran IPA yang berbasis pada NGAJARI dan bukan NGABARI akan lebih membuat anak-anak kita menjadi cerdas dan lebih dekat dengan Tuhan karena dalam setiap pembelajaran IPA konsep apapun selalu bisa menyertakan keagungan Tuhan dalam setiap penyampaiannya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bisakah Peningkatan Kewaspadaan Bencana Diajarkan melalui Intrakurikuler?

11 April 2013   22:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:21 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peristiwa gempabumi dan tsunami di Banda Aceh tahun 2006 silam memberikan banyak hikmah kepada Pemerintah bahwa selama ini "lupa" membekali masyarakat dengan pemahaman tentang peristiwa alam yang bisa berubah menjadi bencana. Sejak peristiwa yang memilukan itu Pemerintah gencar melakukan program sosialisasi dan mitigasi dengan melibatkan semua elemen masyarakat. Melalui DAPS (Disaster Awareness in Primary School) dan GLG (Good Local Government) di bawah koordinasi GTZ Jerman, kami mencoba berpartisipasi untuk menyumbangkan pemikiran. Sasaran adalah SD (guru dan siswa) karena bila terjadi bencana yang menjadi korban sebagian besar adalah ibu-ibu dan anak-anak. Tujuan yang lain adalah membantu bapak dan ibu guru untuk menyelamatkan para siswa bila terjadi bencana pada jam sekolah, bagaimanapun selama jam sekolah keselamatan para siswa menjadi tanggung jawab bapak dan ibu guru di sekolah.Bagaimanapun anak-anak kita adalah bagian dari masa depan bangsa ini.

Selama ini kegiatan pelatihan mitigasi bencana dilakukan melalui ekstrakurikuler artinya memanfaatkan waktu di luar jam pelajaran. Penggunaan waktu ekstra ini kekurangannya adalah mereka sudah lelah setelah sekolah di pagi hari, sehingga timbul pemikiran bagaimana kalau dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler. Ide ini akhirnya diformulasi untuk beberapa jenis bencana, yaitu gempabumi, banjir, tanah longsor, dan tsunami. Kegiatan ini akan dilakukan oleh guru pada saat melakukan kegiatan pembelajaran melalui pelajaran apapun. Titik berat dari kegiatan ini adalah memberikan pengertian kepada siswa tentang kebencanaan dan bagaimana mengantisipasinya. Bagaimana melaksanakannya?

Misalnya untuk pelajaran bahasa Indonesia dengan kompetensi membaca paragraf. Kita berikan bahan bacaan mengenai macam-macam bencana baik dibuat sendiri ataupun kliping dari surat kabar dan internet. Hasilnya? Tujuan pembelajaran tercapai (lancar membaca) sedangkan pemahaman macam-macam bencana juga tersampaikan. Untuk IPA lebih mudah lagi, tentu saja disesuaikan dengan kompetensi yang ingin dibelajarkan. Pelajaran Olah Raga dengan topik lari, dapat dilakukan latihan evakuasi dari dalam kelas ke lapangan terbuka (untuk gempa), meninjau lokasi yang berpotensi dilongsori atau melongsori di sekitar sekolah dan cara menyelamatkan diri bila terjadi longsor.

Jadi caranya adalah membuat Rencana Program Pembelajaran (RPP) dengan mengganti bahan bacaan, tema, dan metode penyampaian dengan materi kebencanaan dan menjaga agar kompetensi yang harus dicapai lewat pembelajaran tersebut juga dapat dicapai. Saya sudah mencoba untuk bencana banjir di salah satu SD di Kota Pacitan yang selalu kebanjiran di musim hujan, tanah longsor di salah satu SD di Kecamatan Songgon, Malangsari dan Kandangan Kabupaten Banyuwangi. Sementara teman-teman yang lain melatih di kota yang lain. Minimal dari kegiatan ini para siswa mendapat wawasan tentang peristiwa alam yang berpotensi bisa berubah menjadi bencana, dan pentingnya mengenali karakter dari peristiwa alam tersebut agar terhindar menjadi korban. Bila dikehendaki saya punya copy dari RPP yang saya kemukakan di atas dan bapak serta ibu yang menginginkan bisa saya kirimi (completely free of charge alias gratis). Semakin banyak warga masyarakat kita yang paham tentang potensi bencana di sekitarnya akan semakin baik karena bila peristiwa tersebut benar terjadi kita dapat mengantisipasi dan terhindar dari menjadi korban. Tentu saja kita selalu berharap dan berdoa agar peristiwa alam tersebut tidak berubah menjadi bencana dan tetap sebagai peristiwa yang memang harus terjadi di wilayah kita. Hal ini harus juga dipahami bahwa kita memang tinggal di daerah yang rawan terjadi bencana. Semoga Allah SWT menghindarkan kita dan menjaga keselamatan kita, keluarga kita, dan orang-orang di sekitar kita. Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun