Mohon tunggu...
Mirasantika
Mirasantika Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Airlangga

Hanya sekadar butiran debu yang ingin memulai untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Basic English Skills bagi Mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris

1 November 2020   11:36 Diperbarui: 1 November 2020   11:44 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menjadi mahasiswa baru di jurusan Bahasa dan Sastra Inggris itu gampang-gampang susah, dan akan susah beneran kalau tidak menguasai basic English skills. Kalau dipandang sekilas dengan perspektif orang awam, jurusan Bahasa dan Sastra Inggris itu tidak ada apa-apanya dibanding jurusan Kedokteran, Teknik, Hukum, dan jurusan-jurusan favorit lainnya. 

Iya lah, wong  tidak perlu bedah-bedah organ, tidak perlu praktikum membuat eksperimen,  tidak ada pelajaran matematika atau tugas hitung-hitung, tidak disuruh menggambar-gambar desain bangunan, tidak perlu menghafal pasal-pasal Undang-Undang, apalagi terjun ke pertambangan. 

Jurusan ini sering dianggap jurusan yang paling santuy. Seolah-olah mahasiswa di jurusan ini hanya kuliah tentang belajar bahasa Inggris, mendalami bahasa Inggris, kemudian mengaplikasikannya. Kalau seperti itu, belajar di kursus bahasa Inggris saja bisa, tidak perlu susah-susah kuliah. 

Kesalahpahaman masyarakat awam tentang jurusan ini sudah lazim terjadi. Padahal, kenyataan di dalamnya sungguh berbeda jauh. Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris tidak seperti yang mereka bayangkan.

Awal menjadi mahasiswa baru Bahasa dan Sastra Inggris atau Sasing, saya merasa biasa-biasa saja. Saya berpikir bahwa sepertinya saya akan baik-baik saja, toh setidaknya saya sudah pernah belajar bahasa Inggris selama dua belas tahun sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Namun, ternyata keadaan sesungguhnya di perkuliahan tidak seperti yang saya bayangkan. 

Saya benar-benar kewalahan mengikuti perkuliahan. Hampir semua dosen mata kuliah Sasing ketika mengajar selalu menggunakan bahasa Inggris dan cara mereka menyampaikan tidak seperti guru di SMA yang cenderung lebih pelan dan mudah dimengerti. 

Mereka sudah seperti native speaker. Sementara saya yang belajar bahasa Inggris selama dua belas tahun hanya paham dengan "yes", "no", "understand", hanya bisa plonga plongo. Tidak paham dengan apa yang dibicarakan dosen, apalagi dengan materi yang disampaikannya. 

Apalagi ketika saya ditanya oleh dosen dengan bahasa Inggris dan mau tidak mau saya harus menjawabnya dengan bahasa Inggris, walhasil saya hanya bisa diam atau minimal pura-pura kendala jaringan. Sungguh memalukan.

Kemudian, saya sadar bahwa ternyata dibutuhkan penguasaan basic English skills bagi mahasiswa Sasing terutamanya sebelum mendalami mata kuliah-mata kuliah di jurusan Sasing. 

Basic English skills antara lain yaitu writing, reading, speaking, dan listening. Kelihatannya sih mudah hanya menulis, membaca, berbicara, dan mendengarkan. Seperti kegiatan yang kita lakukan sehari-hari bukan? Namun, ini berbeda jauh. Ini bahasa Inggris bukan bahasa Indonesia.

Writing  dalam bahasa Inggris tidak semudah menulis dalam bahasa Indonesia. Kita harus menguasai sangat banyak kosakata dan cara penulisannya yang benar. Sudah begitu kita harus menguasai grammar karena grammar sangat penting dalam tata bahasa Inggris dan untuk menghasilkan tulisan yang  baik dan benar terutama saat nantinya membuat skripsi.

Reading dalam bahasa Inggris juga tidak mudah. Apalagi kita ditugaskan untuk mereview buku yang berbahasa Inggris. Dengan judulnya saja kadang kita tidak paham apalagi dengan isinya? 

Selain memahami artinya kita juga harus memahami isi dari teks yang kita baca. Apa ide pokoknya, apa topiknya, apa penjelasannya, sehingga kita nantinya diharapkan bisa menyimpulkan isi dari teks tersebut.

Speaking dan listening tak kalah sulitnya, bahkan bisa jadi lebih sulit. Kadang kita hanya bisa mendengar ucapan orang lain tapi tidak bisa mengucapkannya. 

Apa yang kita dengar kadang tidak sesuai dengan penulisannya sehingga yang harus kita ucapkan pun kadang tidak sesuai tulisan. Misal "book" dibaca "buk". Jelas berbeda sekali. 

Kita tidak hanya harus menguasai vocabullary, tetapi juga menguasai pronunciation dengan baik agar kita bisa mendengar dan mengucapkan kalimat dalam bahasa Inggris dengan baik. Jadi, komunikasi kita dengan dosen akan menjadi lancar sehingga materi yang disampaikan dosen bisa tersampaikan ke kita.

Sebegitu pentingnya penguasaan basic English skills ini, karena jika kita tidak menguasainya apalagi kita mahasiswa Sasing, tamatlah sudah. Kuliah kita tidak akan ada gunanya. Kita tidak paham dengan yang disampaikan dosen. Kita tidak bisa menjawab pertanyaan dosen apabila ditanya. Komunikasi dengan dosen jadi terhambat. Ilmu dari dosen tidak bisa kita serap. Kalau begitu untuk apa kuliah? Kursus bahasa Inggris saja lebih baik.

Oleh karena itu, menjadi mahasiswa Sasing itu tidak melulu bisa santuy. Ada saat di mana mahasiswa Sasing harus serius meningkatkan penguasaan basic English skills. Basic English skill layaknya pondasi bagi mahasiswa Sasing, dasar dari pembelajaran mereka selama perkuliahan. Menguasai basic English skills memang sulit, tetapi dampaknya akan sangat besar untuk keberlangsungan perkuliahan mahasiswa Sasing dan untuk masa depan mereka juga kelak.

note : ini bukan tugas kuliah hanya iseng-iseng saja membuat konten

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun