Begini. Ada 4 partikel gas yang dikeluarkan kendaraan yang berbahaya untuk lingkungan dan kesehatan. Emisi yang mengandung karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (Nox), karbon monoksida (CO), dan volatile hydro carbon (VHC).
Sederhananya begitu. Tetapi, jika itu terus-menerus dihirup dan masuk ke dalam tubuh, lama-kelamaan akan menjadi racun.
Jika boleh mengutip dari European Automobile Manufacturers Association (ACEA), untuk menjawab permasalahan itu, Uni Eropa mulai memberlakukan aturan mengenai standar emisi Euro pada 1990. Singkatnya, semakin tinggi standar Euro yang ditetapkan, maka semakin sedikit pula emisi gas buang yang boleh dikeluarkan mesin kendaraan.
Ada 2 sebenarnya yang perlu dilakukan: pertama dan yang utama, kendaraan tersebut mesti memiliki mesin yang canggih guna menekan angka emisi tersebut. Yang kedua, euro 4 diproduksi massal. Sudah. Selebihnya pilihan tersebut ada di tangan konsumen, bukan?
***
Tidak perlu cemas, karena untuk mengurusi itu sudah ada pemerintah. Macet maksdunya, kan? Ini tentang gaya hidup masyarakat kita dan bagaimana kita bisa hidup tapi tetap gaya dan sehat.
Boleh kaya di Indonesia, tapi kalau bisa tidak sampai sakit.
Itulah mengapa euro 4 perlu dipergunakan oleh kebanyakan orang-kaya-baru ini. Kenapa? Karena sakit itu tidak enak. Karena, kalau bukan mereka yang mampu menggunakan euro 4 siapa lagi?
Karena dengan demikian menmperbaiki kualitas udara dan lingkungan hidup dari pencemaran. Tentu euro 4 juga bagus digunakan oleh masyarakat kebanyakan. Tapi, tentu dengan tahap-demi-tahap yang mesti dilakui.
***
Desember (2017) sudah diadakan pembahasan antara Gaikindo, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian dan Pertamina. Masih ada kendala yang menghambat bagaimana euro 4 bisa akhirnya dikonsumsi massal: sebagian bahan bakar masih impor.
Meski belum ada hasil signifikan, setidaknya ada yang bisa diterapkan, yakni semua kendaraan baru yang dijual di Indonesia harus memenuhi standar Euro 2 Â untuk kendaraan roda empat dan Euro 3 khusus sepeda motor. Indonesia tertinggal dengan Malaysia dan Singapura, keduanya telah menerapkan standar Euro 4.
Kita tidak boleh tertinggal dan hanya diam. Dalam sebuah kesepakatan tersebut juga, Pertamina tengah berupaya merampungkan bahan baku paling cepat 5 tahun. Regulasi standar emisi Euro 4 merupakan upaya pemerintah memenuhi kesepakatan yang termuat dalam pakta perdagangan bersama di Asean yang isinya menyepakati penerapan standar Euro 4 pada 2016.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H