Mohon tunggu...
Mimin Rusmiati
Mimin Rusmiati Mohon Tunggu... -

Guru di SD Negeri Parakanmuncang II Kec. Cimanggung Kab. Sumedang, menyukai seni dan keterampilan. Memiliki semangat dan minat yang besar terhadap pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Guru Ibarat Menjadi Ratu Kecantikan

11 Mei 2012   14:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:26 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

MENJADI GURU IBARAT MENJADI RATU KECANTIKAN

Oleh: Mimin Rusmiati, M.M.Pd

Menjadi ratu kecantikan tidak semudah yang dibayangkan ada beberapa syarat yang harus dimiliki, selain cantik, menarik juga harus pintar, cerdas dan memiliki pengetahuan serta wawasan yang luas. Begitu pula menjadi seorang guru ada beberapa syarat yang harus dimiliki seperti halnya menjadi ratu kecantikan, sebagaimana Permadi (2010:135) mengatakan, memilih guru ibarat memilih seorang ratu kecantikan. Menurut beliau seorang guru harus memiliki empat syarat sepertihalnya syarat yang diperlukan untuk menjadi Miss World atau Miss Universe, yaitu Brain, beauty, body, dan behaviour.

Brain (otak), berarti guru harus cerdas, pintar, berwawasan luas, dan menguasai berbagai hal. Guru harus memiliki multiple intelligence atau kecerdasan majemuk, di antaranya :1) Kecerdasan verbal, seorang guru harus mampu menjadi seorang yang pandai berbicara dan berkomunikasi dengan siswa serta orang lain. Guru harus mampu menjelaskan berbagai hal, terutama menyangkut materi ajar sehingga peserta didik cepat mengerti apa yang diajarkannya. Dalam hal ini guru harus menjadi seorang good speaker (pembicara yang baik) untuk itu guru perlu menambah wawasan dengan banyak membaca, mengikuti seminar, berdiskusi dan meningkatkan ilmu pengetahuan dengan belajar atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, bukankah pepatah mengatakan” Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan”. 2) Kecerdasan interpersonal, seorang guru harus mampu untuk tampil komunikatif, baik dalam pertemuan-pertemuan berskala kecil seperti diskusi-diskusi maupun dalam pertemuan yang lebih besar. Guru harus banyak bergaul dengan orang-orang yang baik sehingga akan berguna dalam menambah jaringan sosial dan pergaulan. Bagi guru sekolah dasar, hal ini dapat dilatih dan dibiasakan dalam kegiatan KKG (Kelompok Kerja Guru). Dalam kegiatan tersebut guru harus berani tampil dalam mengemukakan masalah-masalah yang dihadapi serta solusinya dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik, pengajar, pelatih, pembimbing dan penilai. 3) Kecerdasan kinestetik, seorang guru perlu memiliki keterampilan berolah raga dan menari. Gerak tubuh yang berkaitan dengan seni dan manari akan menarik untuk ditonton dan dilihat. 4) Kecerdasan spasial, seorang guru harus pandai dalam menata ruang, dalam hal ini ruangan kelas.Ciptakan ruangan kelas yang nyaman dan tidak membosankan, hiasilah dengan benda-benda atau lukisan yang berhubungan dengan materi ajar, sehingga menambah semangat peserta didik dalam belajar. 4) Kecerdasan Naturalis, Seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam ruangan kelas saja, tetapi juga dapat dilakukan di luar kelas dengan tujuan untuk mendorong siswa mencinta alam, misalnya, mengadakan karya wisata ke alam terbuka dengan perencanaan yang matang dan tentunya dibimbing oleh guru. 5) Kecerdasan Musikal, seorang guru perlu memiliki kepandaian dalam bernyanyi dan bermusik, terutama bagi guru SD sebagai guru borongan harus pandai bernyanyi dan mengajar bagaimana bernyanyi dengan baik dan benar. Untuk itu guru harus mencintai seni musik dan mau belajar untuk bisa, bukan asal bermain musik dan bernyanyi. 6) Kecerdasan Matematis, seorang guru harus memiliki kecerdasan dalam menghitung, sehingga guru bisa mengajar matematika yang baik dan benar. 8) Kecerdasan Intrapersonal, seorang guru harus memiliki kecerdasan dalam menata diri, dalam arti guru harus mampu bekerja sendiri dan mempelajari kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri. Jadikan kekurangan untuk memperbaiki diri dan jadikan kelebihan untuk mengembangkan diri dan membantu orang lain. 9) Kecerdasan Emosional, seorang guru harus pandai menata emosi diri dan dapat mengembangkan empati pada orang lain. Berdasarkan penelitian banyak orang yang berhasil dan meraih sukses dalam hidupnya bukan karena IQ (intellegence Quotient) yang tinggi melainkan karena EQ ( Emotional Quotient) yang tinggi. 10) Kecerdasan Sriritual, seorang guru harus mempunyai kecerdasan ini untuk lebih percaya diri, terutama dalam mengahadapi kesulitan atau permasalahan yang kompleks, sehingga guru tidak akan mengalami prustasi atau stres.

Beauty ( kecantikan), kita tidak menyangkal kalau kita menyukai orang yang tampil cantik dan tampan, begitu pula peserta didik mereka akan suka dan senang pada guru yang tampil cantik atau tampan. Penulis pernah mengalami ada peserta didik dengan polosnya mengatakan “Ibu cantik deh pakai baju ini”. Dengan demikian guru harus pandai memilih dan mengenakan busana yang tepat, walau tidak baru minimal rapih dan bersih. Bagi guru perempuan dalam berdandan dan berhias diri hendaknya tidak terlalu berlebihan, karena yang terpenting bukanlah kecantikan dari luar tetapi kecantikan dari dalam atau inner beauty yang tercermin dalam sikap yang sopan santun, ramah tamah, lemah lembut danpenuh perhatian, hal tersebut dapat menutupi kekurangan guru dalam hal kecantikan.

Body (badan), seorang guru perlu memperhatikan penampilan fisiknya, karena peserta didik sekarang sangat kritis dalam melihat gurunya. Guru harus pandai merawat badan sehingga badanya tidak over weigh (terlalu gemuk) dan tidak terlalu kurus seperti kekurangan gizi. Guru harus tampil segar dan sehat, untuk itu perlu berolah raga, menjaga pola makan dan menjaga kebugaran sehingga selalu fit tidak loyo, kurang bergairah dan sakit-sakitan.

Behavior (perilaku), guru hendaknya bertingkah dengan wajar tidak over acting, karena tingkah laku guru yang kurang tepat bisa menjadi cemoohan peserta didik. Seorang guru harus berperilaku yang baik, karena akan menjadi contoh bagi peserta didik. Penampilan guru dalam mengajar perlu dipelajari, untuk itu guru perlu belajar Body Language, yaitu gerakan dan isyarat badan dalam merspons sesuatu. Dalam mengajar guru tidak hanya duduk terpaku di kursi, tetapi guru harus mampu melakukan gerakan seperti berdiri dan berjalan ke arah yang tepat, supaya tidak membosankan peserta didik dalam proses pembelajaran. Guru yang lincah mengisyaratkan bahwa ia energik, penuh gaya dan mempesona, sehingga dapat menumbuhkan gairah dan semangat peserta didik dalam belajar.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi inspirasi kita.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun