Manusia merupakan makhluk sosial yang pastinya membutuhkan satu sama lain. Manusia tidak mungkin bisa hidup sendiri tanpa keberadaan dan bantuan orang lain. Membutuhkan satu sama lain itu terjadi karena adanya proses interaksi diantara satu sama lain. Interaksi inilah terjadi kapan saja dan dimana saja. Interaksi dengan tetangga sekitar, dengan teman-teman di sekolah, di kampus, di tempat kerja, di pasar, di tempat beribadah dan lain-lainnya.
Di dalam proses interaksi inilah, tentu ada cara atau hal yang harus diperhatikan agar proses ini lancar, nyaman dan tentunya menyenangkan satu sama lain. Hal yang harus diperhatikan ini adalah, etika, aturan atau norma-norma yang perlu dijaga.Â
Dengan mengikuti aturan atau menjaga etika dalam bersosialisasi ini, proses interaksi dengan sesama akan berjalan lancar. Membahas tentang etika bersosialisasi ini, agama islam sangatlah banyak mengajarkan tentang hal ini. Agama islam memberi tuntunan melalui Al-Qur'an dan Hadits.
Perubahan globalisasi sangatlah berdampak kepada kehidupan manusia, salah satunya ialah kemajuan teknologi yang begitu cepat. Kemajuan Teknologi seperti telepon genggam, televisi, laptop dan sebagainya akan berdampak pada mudahnya mendapat informasi dari banyak sumber.Â
Dan tempat yang paling mudah untuk mendapatkan informasi adalah media sosial. Media sosial kini menjadi tempat yang sangat mudah untuk kebebasan berekspresi. Disana kita bisa mengunggah apapun dan kapanpun, hingga kita bisa banyak temui banyak orang-orang yang sudah menyeleweng dari norma agama dan sosial.
Di media sosial kita sangat mudah mendapatkan informasi atau gosip yang beredar luas padahal belum tentu jelas kebenarannya. Dan dengan mudahnya juga diantara kita langsung mempercayai tanpa mencari tau lebih lanjut tentang kebenaran berita tersebut. Lebih-lebih, ada diantara kita yang langsung membagikan berita tanpa meneliti lebih lanjut tentang kebenaran berita tersebut.
Bukan hanya di media sosial saja, dalam kehidupan nyata pun diantara kita dan bisa saja kita sendiri dengan mudahnya percaya pada sebuah kabar yang beredar tentang seseorang. Terlebih  apabila kabar tersebut itu kabar buruk yang berkaitan dengan seseorang yang kita tidak sukai.Â
Pastinya kita langsung meng-iyakan kabar tersebut dan bisa sampai melebih-lebihkan kabar tersebut hingga kabar itu seperti benar-benar dan sangat meyakinkan. Dengan kita yang mudah percaya terhadap suatu berita yang belum tentu benar dan meyakininya begitu saja, akan berakibat sangat mudah menilai orang.Â
Dan akhirnya kita mudah menilai sesuatu dengan pandangan negatif. Sikap buruk sangka (su'uzhan) ini ada dikarenakan kita tidak mencari tau lebih lanjut (Tabayyun).
Al-Qur'an telah menegaskan kepada kita tentang cara menyikapi ketika menerima sebuah informasi. Terdapat di surah Al-Hujurat ayat 49, yang artinya , "Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerebohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu".Â
Ayat tersebut mengingatkan kepada kita bahwa kita harus meneliti kebenaran (Tabayyun) terhadap berita atau kabar yang kita terima. Jadi jangan sampai kabar atau berita yang kita terima itu belum tentu jelas kebenarannya lalu kita menyebar luaskannya  begitu saja. Karena itu akan berakibat buruk bagi orang yang menjadi objek beritanya, dan apabila dibiarkan ini akan mengganggu hubungan kita dengan orang lain.
Tabayyun merupakan salah satu etika yang harus dijaga dalam bersosialisasi . Kita tidak boleh mudah termakan isu tentang suatu keburukan seseorang ataupun aib seseorang yang sedang beredar. Meskipun berita itu benar, bukan berarti juga kita harus menyebarluaskannya,  tetapi di ajaran agama islam  kita disuruh untuk menutupi aib orang lain.Â
Rasulullah saw. bersabda : "Tidaklah seseorang menutupi aib orang lain di dunia, melainkan Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat kelak." (HR Muslim no. 4692) Hadits ini menegaskan bahwa sangat penting menjaga kehormatan orang lain.
Al-Qur'an telah mengingatkan bahwasanya apabila kita merima sebuah kabar atau informasi dari seseorang, kita harus cek dulu kebenarannya atau bertabayyun terlebih dahulu. Jangan sampai berita belum tentu jelas kebenarannya, kita langsung menyebarkannya begitu saja.Â
Jadi, Tabayyun adalah sebuah cara bijak yang harus kita gunakan ketika menerima informasi tentang apapun dan informasi tentang seseorang. Dengan begini, interaksi sosial kita dengan orang lain akan terjaga dengan baik.
Referensi : Seni Bergaul ala Rasul, Didi Junaedi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H