KepadaÂ
Yang Kami Hormati :Â
BIRO HAJI Kemenkes RI Â Bidang Kesehatan,Â
Hamdalah. Sholawat.Â
Sehubungan dengan melihat situasi dan kondisi area Mina-Muzadalifah saat saya berhaji di tahun 2009 dan informasi yang saya peroleh dari jamaah tahun sebelum dan sesudahnya, dengan ini, saya usulkan  agar ada program Kesehatan Lingkungan.Â
Pesan khusus mengenai Kebersihan Lingkungan. Utamanya di area Mina, Arafah, Muzdalifah yang benar-benar  menjadi tanggung jawab jamaah Indonesia sendiri. SAVE MINA ARAFAH MUZDALIFAH.Â
Mungkin ini bisa disampaikan melalui penyuluhan kesehatan calon haji. Via bimbingan haji. Roudhoh dan Babussalaam.Â
ttdÂ
Adriana Xaveria Meyer
Tulisan ini salah satu fokusku sesaat pasca berhaji di tahun 2009. Dia kuselipkan bersama tulisan di buku biru aus itu. Harapanku, Hugo membaca dan mencermatinya serta menemukan jalan untuk menyelesaikannya. Memang banyak sekali harapanku terhadap keberadaannya. Aku  berinvestasi di dirinya. Banyak hal. Termasuk  proses yang sedang ditempuhnya untuk menyelesaikan doktoralnya di bidang Health Philantrophy. Termasuk mendidik Medina istrinya.Â
Aku memastikan Medina masuk ke dunia sosialita dan menjadi partnerku. Â Usianya masih sangat muda, jauh lebih muda dari Hugo namun dia bisa cepat bergaul dengan teman-temanku. Dia dengan telaten mendengarkan nyonya-nyonya yang mulai beranjak menua sepertiku. Khas. Kami yang menua dan punya banyak cita tapi tak cukup punya tim dan waktu untuk merealisasikannya. Merasa punya anak "suruhan" ketika Medina mau mendengarkan dan bahkan mewujudkannya.Â
Maka, tidak aneh jika beberapa di antaranya menjadi donatur tetap di project-project yang Medina kerjakan. Tahun lalu dia berhasil mengadvokasi 16 Milyar dari dana desa di sebuah kabupaten perifer untuk Pendanaan  Operasional Satgas Stunting. Sejumlah 16 Milyar itu digunakan untuk memberi makan anak balita stunting, memberi tablet tambah darah, menggerakkan tim relawan pemasak, relawan distribusi, dst.  Tanpa menyentuh rekeningnya sama sekali. Good Job. Inteligent Sejati.  Aku suka. Material yang bagus untuk menjadi next letnan kolonel tituler. Servant Leadership.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H