Mohon tunggu...
Chen Die
Chen Die Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S3 Linguistik

Seorang mahasiswa S3 di UPI dengan program studi Linguistik

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Tantangan Semiotik Budaya Numerik Tiongkok dalam Penerjemahan Subtitle dan Karya Televisi Serta Strategi Penerjemahan Subtitle Ke Bahasa Indonesia

12 Desember 2024   20:31 Diperbarui: 12 Desember 2024   20:31 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Namun, strategi penerjemahan bebas juga menghadirkan tantangan. Penerjemah memerlukan pemahaman yang mendalam tentang budaya target untuk memilih ungkapan yang tepat. Selain itu, strategi ini dapat mengorbankan kesetiaan tekstual, yang berpotensi menyebabkan pemirsa menyimpang dari maksud penulis asli. Oleh karena itu, ketika mengadopsi strategi penerjemahan bebas, penerjemah harus berhati-hati untuk menghindari gangguan terhadap koherensi dan kontinuitas narasi secara keseluruhan.

(3) Strategi Penjelasan Tambahan

Strategi penjelasan tambahan mengacu pada penggunaan anotasi atau bentuk lain di luar subtitel untuk membantu penonton memahami konotasi budaya di balik angka. Metode ini sangat cocok untuk simbol numerik dengan signifikansi budaya yang signifikan. Misalnya, jika implikasi sial terkait angka "empat" muncul dalam sebuah adegan, penerjemah dapat memilih untuk menambahkan penjelasan singkat di bawah subtitel untuk mendorong penonton memahami konotasi budayanya.

Namun, karena keterbatasan waktu dan ruang dari subtitel film dan televisi, metode ini menghadapi kesulitan dalam praktiknya. Penonton mungkin tidak punya waktu untuk membaca penjelasan tambahan selama menonton cepat, yang mengakibatkan komunikasi penjelasan menjadi tidak efektif. Selain itu, penjelasan tambahan yang berlebihan dapat membuat subtitel tampak berantakan, sehingga memengaruhi pengalaman menonton penonton. Oleh karena itu, penerjemah perlu berhati-hati saat mengadopsi strategi penjelasan tambahan untuk memastikan efektivitas dan kebutuhannya.

V. Analisis Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan pembahasan di atas, kita dapat lebih jauh mengeksplorasi beberapa pertanyaan penelitian utama untuk memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang tantangan dan strategi penanggulangan dalam penerjemahan teks terjemahan untuk film dan drama televisi Tiongkok yang melibatkan budaya numerik.

(1) Bagaimana simbol budaya numerik dalam teks terjemahan film dan drama televisi Tiongkok memengaruhi pemahaman penonton Indonesia terhadap alur cerita?

Penelitian menunjukkan bahwa simbol budaya numerik memengaruhi pemahaman penonton secara signifikan. Terutama ketika alur cerita utama atau ekspresi emosional terlibat, makna budaya dari simbol numerik dapat secara langsung memengaruhi pemahaman penonton terhadap perkembangan alur cerita. Misalnya, ketika karakter tertentu menyebutkan "delapan" atau "empat" pada saat-saat penting, penonton dapat menafsirkan emosi atau situasi karakter berdasarkan simbolisme budaya angka-angka ini. Oleh karena itu, penerjemah harus mempertimbangkan secara menyeluruh dampak simbol-simbol ini pada pemahaman alur cerita saat menanganinya, memastikan bahwa penonton dapat menafsirkan alur cerita secara akurat dalam konteks budaya.

(2) Strategi penerjemahan apa yang terutama digunakan penerjemah saat menangani budaya numerik Tiongkok, dan seberapa efektifkah strategi tersebut?

Melalui analisis subtitel dalam berbagai film dan drama televisi Tiongkok, penerjemah umumnya mengadopsi strategi seperti penerjemahan harfiah, penerjemahan bebas, dan penjelasan tambahan. Strategi-strategi ini menunjukkan kelebihan dan kekurangannya masing-masing dalam konteks yang berbeda. Misalnya, penerjemahan harfiah efisien dan ringkas dalam menyampaikan informasi dasar tetapi dapat menyebabkan hilangnya konotasi budaya. Penerjemahan bebas meningkatkan pemahaman audiens tetapi dapat menyimpang dari kesetiaan teks asli. Strategi penjelasan tambahan membantu memperdalam pemahaman audiens tentang latar belakang budaya tetapi menghadapi kendala waktu dan ruang. Oleh karena itu, penerjemah perlu menerapkan strategi ini secara fleksibel berdasarkan situasi tertentu untuk mencapai efek penerjemahan yang optimal.

(3) Bagaimana tingkat penerimaan audiens Indonesia terhadap budaya numerik Tiongkok, dan apakah ada bukti yang menunjukkan bahwa penonton mengalami kesulitan atau kesalahpahaman dalam memahami simbol-simbol numerik ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun