Pada tahap Intitiative versus Guilt ini, anak memasuki tahap memiliki jiwa merencanakan dan melaksanakan. Anak mulai berfikir akan berbuat apa dan mulai mewujudkan apa yang dia fikirkan. Pada Tahap ini juga di anggap sebagai usia prasekolah.
Hal ini dikarenakan anak mulai memiliki kecakapan-kecakapan dalam menyelurkan hobi dan kemampuannya. Jika tahap ini tidak dilewati dengan tepat, maka anak rawan mengalami kegagalan dalam pencapainnya. Maka dari itu pada usia ini anak mulai dimasukkan ke sekolah agar dapat meminimalisir dan dapat membantu anak dalam menghadapi kegagalan tersebut.
Melalui sekolah, anak dapat menyalurkan hobi-hobinya. Karena anak belum memiliki tujuan dan belum mengerti tentang apa yang sedang diinginkannya, maka memasukkan anak ke sekolah merupakan waktu yang tepat. Karena setiap anakpun memiliki rasa ingin yang berbeda-beda. Baik dalam segi kebaikan ataupun keburukan.
Meskipun demikian, Ibu tetap menjadi satu tempat utama tercapainya tahap ini dengan baik. Karena selain jangka waktu bertemu Ibu dengan guru di sekolah itu lebih lama. Koneksi antara Ibu dan anak sangatlah kuat. Maka dari itu, Ibu tetap menjadi salah satu peran penting dalam perkembangan anak.
- Daftar Pustaka
Emiliza, T. (2019). psikososial anak. 1--79.
Habibie, A. (2017). PENGENALAN AURAT BAGI ANAK USIA DINI DALAM PANDANGAN ISLAM (Vol. 1, Issue 2).
Riendravi, S. (n.d.). PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK.
Teori, A. L. (n.d.). BAB II TINJAUAN PUSTAKA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H