Pada hari ini Togar kebingungan mau makan apa. Pasalnya Paman Togar sedang pergi dan Togar hanya memiliki uang sebesar Rp 10.000,00 atau Sepuluh Ribu Rupiah saja.
"Bingung aku.." kesal Togar
"Bingung kenapa Togar?" tanya Wayan
"Tulang sedang pergi dan aku hanya punya sepuluh ribu saja. Aku bingung mau beli makan apa.." kesal Togar
"Sepuluh ribu itu bisa untuk beli makan loh Togar. Aku biasanya beli nasi jinggo, lima ribu saja dapat." ujar Wayan
"Nasi Jinggo? Maksudmu nasi bungkus yang sering kau makan itu?" tanya Togar
"Iya betul! Tidak hanya nasi jinggo, kamu bisa beli nasi bungkus dengan uang sepuluh ribu itu.."
Hallo Sobat Minilemon! Siapa nih yang sedang di tanggal tua tapi perut keroncongan? Biasanya dengan uang yang menipis, kita akrab dengan makanan nasi bungkus. Bagaimana tidak, nasi bungkus bisa kita beli dengan harga yang terjangkau tergantung dengan isian yang kita pilih.
Bahkan di setiap daerah di Indonesia memiliki nasi bungkusnya tersendiri. Seperti Nasi Kucing di Jawa, Nasi Jinggo di Bali dan Nasi Padang di Sumatera. Tapi bagaimana sih nasi bungkus ini tercipta?
Nasi Bungkus Penyelamat Rakyat Dulu dan Sekarang
Sobat Minilemon pasti tidak percaya bahwa nasi yang biasanya dibungkus daun pisang atau kertas minyak ini justru menjadi makanan penyelamat rakyat.