Stigma mengenai buku fiksi yang tidak memberikan bobot ilmu pengetahuan pada anak sering terdengar dari kita kecil. Banyak orang yang merasa dikarenakan cerita fiksi merupakan khayalan atau imajinasi, sehingga sering diremehkan karena tidak memberikan dampak yang signifikan tentang ilmu pengetahuan yang saintifik. Bahkan kerap orang melabeli kalau membaca buku fiksi tidak membuat anak cerdas. Benarkah demikian?
Manfaat Cerita Fiksi Bagi Anak
Sebuah survey penelitian dari Scholastic (Our Diverse World) menemukan bahwa 36% anak-anak menginginkan membaca tentang karakter yang mereka jadikan panutan seperti mempunyai sifat berani, kuat dan cerdik. Tidak hanya dijadikan panutan, cerita fiksi seperti dongeng dapat memberikan manfaat sosial pada anak, seperti mengajarkan tata krama, dan pelajaran sebab-akibat.
Goddard Blythe, Direktur Institusi Neuro-Physiological Physhology di Chester menyebutkan "Dongeng membantu mengajari anak-anak pemahaman tentang benar dan salah, bukan melalui pengajaran langsung, tetapi melalui implikasi."
Tentu saja dunia nyata bukanlah dongeng tetapi seorang anak dapat mengambil pesan menyeluruh dari kisah-kisah ini dan menerapkannya dalam kehidupan mereka sendiri, misalnya dongeng mengajarkan pelajaran besar dalam persahabatan dan kebaikan pada orang lain.
Selain itu cerita fiksi dapat meningkatkan kemampuan emosional maupun literasi. Sebagai orang dewasa, Sobat Minilemon pasti paham betapa pentingnya kemampuan literasi ini. Mulai dari ujian kelulusan sekolah, CPNS sampai ujian mencari kerja pun terdapat test mengenai kemampuan membaca.
Professor Yvonne Kelly dari University College London (UCL) mengatakan "Anak-anak yang mendengarkan cerita fiksi menunjukkan hasil yang lebih baik dalam ujian seperti tes literasi dan SAT - tetapi juga dalam hal perkembangan sosial dan emosional". Selain itu cerita fiksi juga merupakan batu pijakan agar anak terbiasa membaca.
Tokoh Dunia Sering Baca Buku Fiksi
Bill Gates, pendiri Google, kerap memberikan rekomendasi buku fiksi serta mencatat kalimat-kalimat quotes yang dapat menginspirasi pekerjaannya. Elon Musk, pemilik perusahaan otomotif raksasa Tesla, cering membaca buku novel dan fiksi ilmiah seperti "Lord of the Flies" dan "Foundation". Menurut Elon, membaca buku fiksi membantunya dalam membntuk pandangannya tentang dunia.
Banyak tokoh besar dunia yang lahir dari kesukannya membaca buku. Tentunya hal ini bukanlah suatu kebetulan, dimana buku fiksi justru membantu mereka dalam menghadapi dinamika kehidupan mereka.
Bunda Sobat Minilemon, jika berbicara tentang tokoh dunia dirasa terlalu berat yuk kita lihat tokoh-tokoh publik Indonesia yang suka baca buku fiksi.