Mohon tunggu...
Sahabat Minilemon
Sahabat Minilemon Mohon Tunggu... Lainnya - Animasi Indonesia

Minilemon merupakan komik dan video animasi yg dirancang sebagai sarana pendidikan karakter yang dikemas dengan teknik animasi, dengan harapan anak-anak tetap belajar sambil menikmati hiburan seru saat bermain dengan gadget mereka.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Einstein, Penderita Autisme yang Merubah Keilmuan

8 April 2023   15:42 Diperbarui: 8 April 2023   15:43 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : minilemon.id

Sobat Minilemon, sosok Albert Einstein adalah legenda fisikawan dunia. Namun sindrom autisme dalam hidupnya menjadi tantangan yang tidak mudah. Fakta ini terlihat mengejutkan ketika sang ilmuwan telah menjadi patok pengetahuan dunia. Teori kuatum cahaya (quantum theory of light) salah satu terobosan yang dicetuskan Einstein di tahun 1905. Singkatnya, Einstein menyatakan bahwa cahaya terdiri dari partikel kecil yang disebut sebagai foton (photon).

Kesabaran Einstein di bidang ilmu pengetahuan yang rumit ini suatu pembuktian bahwa autisme bukan rintangan mencapai tujuan hidup. Sindrom Autisme seperti diderita Einstein, bukan gangguan pada kecerdasan seseorang, tetapi menyangkut kecemasan diri, sulit menjalin hubungan sosial, termasuk cara berbicara yang terus-menerus diulangi.

Kecerdasan di Balik Keterbatasan

Kebanyakan penderita autisme punya  tingkat kecerdasan di atas rata-rata. Selain Einstein ada sejumlah tokoh dunia yang autisme, seperti komponis Wolfgang Amadeus Mozart, penulis dongeng dunia Hans Christian Andersson, pendiri Microsoft - Bill Gates, dan masih banyak lagi.

Saat perkembangan daya emosional kurang bagus ataupun sistem saraf terganggu disitulah seseorang dapat mengalami autisme sedari kecil. Para tokoh dunia mengalami masa-masa sulit dengan autisme yang terjadi saat kanak-kanak. Cirinya seperti gangguan pendengaran, depresi dan sangat emosional, komunikasi sering terganggu, problem kecemasan, dan sindrom Asperger.

Ternyata, seorang Albert Einstein mengalami begitu banyak tantangan akibat autisme dirinya, bahkan hingga wafat pada tahun 1955. Fisikawan terhebat di dunia ini dapat dijadikan inspirasi bagi para pejuang autisme yang memiliki cita-cita luar biasa.

sumber foto : biography.com
sumber foto : biography.com

Diskusi Autisme Bersama Paman Biebie Minilemon

Sobat Minilemon, yuk bergabung dengan Memey dan kawan-kawan  untuk berdiskusi tentang Hari Perduli Autisme Sedunia.

Paman Biebie Memimpin Diskusi

Paman Biebie berkata :

"Pastinya setiap penderita Autisme berhak mendapatkan support sepenuhnya dari lingkungan, bukan malah dibully atau dianggap bodoh."

Paman Biebie Menyambung Memey :

"Iya betul, kita pun harus mengenali ciri-ciri sindrom autisme supaya punya rasa empati pada yang sedang berjuang mengatasi kesulitan dirinya."

Memey berkata lagi :

"Sulit berkomunikasi dan enggan menjalin interaksi terbuka bersama orang lain ialah kelemahan penderita Autisme, tetapi itupun bukan halangan untuk dirinya bekerja, berkarya, dan membina keluarga. "

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa seseorang dengan autisme sering mengungguli orang lain dalam tugas pendengaran dan visual. Mereka lebih baik dalam tes kecerdasan non-verbal, sangat fokus dan detail.

Karakter Anak-Anak dan Dewasa Penderita Autisme :

  • Mudah Marah dan Mengamuk
  • Menangis ataupun tertawa tanpa alasan yang jelas
  • Sebatas menyukai makanan tertentu namun tidak dihabiskan
  • Melakukan tindakan atau gerakan tertentu dilakukan secara berulang, seperti mengayun tangan atau memutar-mutarkan badan
  • Hanya menyukai objek atau topik tertentu saja

sumber foto : carmenbpingree.com
sumber foto : carmenbpingree.com

Sejarah Peringatan Hari Peduli Autisme Dunia

Setiap tanggal 2 April diperingati Hari Peduli Autisme yang ditetapkan oleh PBB agar setiap negara sanggup membangun keyakinan diri masyarakat dalam konteks mengatasi tanda-tanda autisme sejak dini.

Pemilihan kata "Autisme" pertama kali digunakan oleh psikiater Eugen Bleuler pada tahun 1911 untuk menggambarkan sekelompok gejala tertentu yang dianggap sebagai gejala skizofrenia. Pada tahun 1943, psikiater anak Dr. Leo Kanner dalam artikelnya "Gangguan Autistik Kontak Afektif", mencirikan autisme sebagai gangguan sosial dan emosional dalam artikelnya "Gangguan Autistik Kontak Afektif".

Selanjutnya pada tahun 1944, Hans Asperger menerbitkan "Artikel Psikopatologi Autisme" di mana dia menjelaskan autisme sebagai gangguan kecerdasan normal anak yang mengalami kesulitan dengan kemampuan sosial dan komunikasi.

sumber foto : detik.com
sumber foto : detik.com

Sebagai penutup informasi hari ini Paman Biebie punya pesan bagus untuk kita semua :

"Sobat Minilemon, saat menghadapi autisme baik diri sendiri maupun orang terdekat, jangan berputus asa. Kesempatan untuk meraih masa depan takkan menemui jalan buntu, jikalau ada perjuangan diri sendiri dan terutama dukungan orang-orang tercinta."

Sekian cerita kita mengenai tokoh dunia yang inspiratif sebagai pejuang autisme di kehidupan sosialnya. Jangan lupa terus ikuti, like,  komen and share  artikel Minilemon yang lucu dan inspiratif, salam.  Minilemon.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun