Mohon tunggu...
Sahabat Minilemon
Sahabat Minilemon Mohon Tunggu... Lainnya - Animasi Indonesia

Minilemon merupakan komik dan video animasi yg dirancang sebagai sarana pendidikan karakter yang dikemas dengan teknik animasi, dengan harapan anak-anak tetap belajar sambil menikmati hiburan seru saat bermain dengan gadget mereka.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Kain Ulos khas Batak, Indah dan Penuh Makna

30 Maret 2023   14:30 Diperbarui: 30 Maret 2023   14:34 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ulos Bintang Maratur (Sumber: Budaya Indonesia)

Paman Tigor tengah bersiah-siap untuk pergi ke Acara Adat.  Acara Adat Batak tak akan lengkap jika kita tak memakai kain Ulos. Yaps! Kain khas batak ini selalu ada di setiap Acara Adat Batak. Untuk itu Paman Tigor meminta Togar untuk mengambilkan kain tersebut.

"Togar! Tolong ambilkan Ulos di lemari.." teriak Paman Tigor dari halaman depan rumah

"Siap Tulang!" saut Togar dari dalam rumah

Tak lama Togar memberikan kain Ulos berwarna hitam kepada Paman Tigor. Paman Tigor kaget.

"Alamak! Apa pula yang kau bawa itu?" tanya Paman Tigor

"Eeee.. Kain Ulos Tulang.." ujar Togar polos

"Kenapa kau bawa Ulos Warna Hitam yang itu? Aku tak mau pergi ke pemakaman.." jelas Paman Tigor

"Eh, emang beda ya Tulang? Kan sama-sama kain.." ucap Togar

"Alamak Togar!" Paman Tigor sampai pusing melihat kelakuan Togar  

Sobat Minilemon, memang Togar salah ya memilih Kain Ulos nya? Coba kawan-kawan yang berdarah batak, sharing mengapa kain yang dibawa Togar itu salah pilih?

Bicara tentang Kain Ulos nih, siapa Sobat Minilemon yang belum tahu tentang Kain Ulos?

Kain Ulos merupakan kain tradisional khas Sumatera Utara terkhususnya dari Suku Batak yang dibuat dengan cara di tenun.

Bagi masyarakat Batak, Kain Ulos merupakan simbol adat yang dinilai sakral dan merupakan sebuah tradisi yang terus dilestarikan. Unsur sakral dari Kain Ulos terlihat bahwa setiap acara adat memiliki corak, atau jenis kain Ulos tertentu untuk digunakan. Jadi masyarakat Batak tidak secara sembarang memakai Kain Ulos untuk setiap Acara Adat.

Lalu bagaimana sih cara menggunakan kain Ulos yang benar?

Kasih Sayang Orang Tua ke Anak

Sejarah kain Ulos bermula dari masuknya alat tenun tangan dari India pada abad ke-14 ke Sumatera Utara. Sejak saat itu, masyarakat mulai memproduksi kain yang ditenun untuk digunakan sebagai sandang.

Awalnya kain Ulos digunakan sebagai selimut atau kain penghangat badan. Sesuai dengan artinya, Ulos berarti selimut. Nenek moyang orang Batak menggunakan kain Ulos untuk menghangatkan badan mengingat mereka tinggal di daerah dataran tinggi.

Kain Ulos yang dibuat dengan cara ditenun (Sumber: The Jakarta Post)
Kain Ulos yang dibuat dengan cara ditenun (Sumber: The Jakarta Post)

Lalu kain Ulos dijadikan sebagai pemberian dari orang tua ke anak-anaknya untuk menghangatkan tubuh.

Kain Ulos juga dijadikan sebagai simbol pengikat, kasih sayang dan restu. Hal ini terlihat pada sebuah semboyan yang berbunyi "Ijuk pangihot ni hotang, Ulos pangit no holong". Semboyan tersebut memiliki arti "Jika Ijuk adalah pengikat pelepah pada batangnya, maka Ulos adalah pengikat kasih sayang antara sesama."

Pemberian kain Ulos pun juga memiliki aturannya sendiri. Yakni berdasarkan kedudukan tinggi dalam keluarga, misal dari orang tua ke anak-anak. Anak-anak tidak dapat memberikan kain Ulos kepada Orang Tua.

Sesuai Dengan Momen Yang Ada

Kain Ulos yang diberikan juga sesuai dengan momen acara yang sedang berlangsung. Untuk itu pemberian dan penerimaan kain Ulos memang tidak sembarang dilakukan.

Untuk itu, Kain Ulos memiliki beraneka ragam jenis sesuai dengan peruntukan kegunaannya. Beberapa jenis Kain Ulos yang sering digunakan hingga saat ini adalah sebagai berikut disertai kegunaannya.

  • Ulos Ragidup (Simbol Kehidupan)

Ulos Ragidup (Sumber: Pinterest)
Ulos Ragidup (Sumber: Pinterest)

Ulos Ragidup memiliki tiga bagian yang ditenun secara rumit, yakni dua bagian sisi dan bagian tengah yang memiliki tiga bagian dengan detail yang rumit. Namun kerumitan ini justru menjadikan motif ini tampak nyata dan hidup. Ulos ini kerap ditemui di daerah yang masih kentaldengan adat bataknya. Ulos ragidup yang terlihat 'hidup' ini melambangkan tentang kehidupan dan pentingnya kebahagiaan dalam hidup.

  • Ulos Ragi Hotang (Simbol Ikatan Kasih Sayang)

Selanjutnya Ulos Ragi Hotang yang kerap diberikan di Upacara Pernikahan dari orang tua mempelai perempuan ke menantu laki-laki. Motifnya terinspirasi dari rotan (hotang dalam bahasa batak) dengan filosofi ikatan kasih sayang yang diharapkan sekuat rotan dan menjadi doa agar pengantin tetap terikat kuat dalam mengarungi rumah tangga.

  • Ulos Sibolang (Simbol dukacita)

Selanjutnya Ulos Ragi Hotang yang kerap diberikan di Upacara Pernikahan dari orang tua mempelai perempuan ke menantu laki-laki. Motifnya terinspirasi dari rotan (hotang dalam bahasa batak) dengan filosofi ikatan kasih sayang yang diharapkan sekuat rotan dan menjadi doa agar pengantin tetap terikat kuat dalam mengarungi rumah tangga.

  • Ulos Mangiring (Simbol Kesuburan)

Ulos Mangiring (Sumber: Batikta)
Ulos Mangiring (Sumber: Batikta)

Ulos Mangiring memiliki corak yang saling beriringan. Ulos ini biasanya diberikan oleh Nenek kepada cucu pertama dengan harapan agar kelak selanjutnya anak berikutnya akan lahir. Selain itu kain Ulos ini juga kerap digunakan sebagai kain gendongan. Untuk itu Kain ini menyimbolkan kesuburan dalam keluarga.

  • Ulos Bintang Maratur atau Ulos Besar (Simbol Ucapan Sukacita)

Ulos Bintang Maratur (Sumber: Budaya Indonesia)
Ulos Bintang Maratur (Sumber: Budaya Indonesia)

Selanjutnya Ulos Bintang Maratur yang biasanya diberikan pada suatu kegiatan atau pesta yang mengajak orang-orang bersuka cita. Ulos ini menggambarkan jejeran bintang yang beratur yang melambangkan kerukunan dalam ikatan keluarga.

Selain corak dalam Kain Ulos, warna juga menentukan tentang kegunaan kain Ulos. Kain ini juga dipercaya masyarakat batak untuk menjadi lambang pelindung. Apa saja arti warna-warna dalam ulos?

  • Putih melambangkan kesucian dan kejujuran
  • Merah melambangkan kepahlawanan dan keberanian
  • Kuning melambangkan kesuburan dan kekayaan
  • Hitam melambangkan duka dan kesedihan

Untuk itu kain Ulos tidak sembarang digunakan, diterima atau diberikan pada seseorang. Ada adat istiadat yang perlu dicermati dalam penggunaan kain ini.

Namun terlepas dari itu semua, Kain Ulos merupakan salah satu warisan budaya yang patut dijaga. Tak hanya indah, namun kain ini memberikan makna yang mendalam terutama dalam keluarga.

Bagaimana Sobat Minilemon? Jika kembali ke peristira Togar dan Paman Tigor, sudah tahu dimana letak kesalahan Togar?

Jangan lewatkan keseruan dan info menarik lainnya dari para Minilemon di instagram @minilemon_id atau cek di website : minilemon.id ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun