Mohon tunggu...
Sahabat Minilemon
Sahabat Minilemon Mohon Tunggu... Lainnya - Animasi Indonesia

Minilemon merupakan komik dan video animasi yg dirancang sebagai sarana pendidikan karakter yang dikemas dengan teknik animasi, dengan harapan anak-anak tetap belajar sambil menikmati hiburan seru saat bermain dengan gadget mereka.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Fakta Unik Susu Kuda Perang Sumbawa

17 Maret 2023   15:23 Diperbarui: 17 Maret 2023   15:27 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berikut Fakta Unik Kuda Perang Sumbawa (Sumber : Minilemon Indonesia)

Tradisi Maen Jaran, pacuan kuda tradisional dari Sumbawa (Sumber : Kabupaten Sumbawa)
Tradisi Maen Jaran, pacuan kuda tradisional dari Sumbawa (Sumber : Kabupaten Sumbawa)

Maen Jaran atau pacuan kuda tradisional, ternyata sudah rutin dilakukan sejak zaman penjajahan kolonial dulu. Karena bersifat tradisional, arena untuk pacuan kuda tidak menggunakan bangunan khusus, melainkan hanya menggunakan tanah lapang. Selain itu, dulunya tradisi ini hanya dilakukan untuk hiburan dengan adu ketangkasan menunggang kuda, bukan untuk berkompetisi. Pesertanya-pun bisa siapa saja, asalkan memiliki kuda yang siap.

Namun, seiring berkembangnya waktu, Tradisi Maen Jaran pun mulai berkembang. Dari peralatan keselamatan untuk para joki atau penunggang kuda, sampai menjadi sebuah kompetisi mirip seperti Pacuan Kuda. Saat ini, Maen Jaran dijadikan ajang kompetisi dimana kuda pemenangnya memiliki nilai jual yang tinggi.

Kuda Sumbawa, dulunya Kuda Perang

Menurut sejarah, Kuda Sumbawa memang terkenal dengan ketangkasannya. Kuda ini terkenal sejak abad ke 7 Masehi, untuk kendaraan perang.

Menurut buku Negarakertagama karya Empu Prapanca, beberapa raja dan bangsawan dari Kerajaan Kediri, Singosari dan Majapahit menggunakan kuda ini sebagai tunggangan mereka.

Ki Wijaya Kresna, Kuda putih tunggangan Pangeran Diponegoro hasil persilangan Kuda Sumba dan Kuda Arab (Sumber : Liputan 6)
Ki Wijaya Kresna, Kuda putih tunggangan Pangeran Diponegoro hasil persilangan Kuda Sumba dan Kuda Arab (Sumber : Liputan 6)

Pada zaman kolonial, banyak Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang memesan khusus kuda ini sebagai tunggangan, karena dinilai sebagai kuda terbaik pada masa itu. Bahkan, pada waktu Perang Diponegoro, Pangeran Diponegoro menunggangi kuda hasil persilangan kuda arab dan kuda sumbawa loh..

Selain Tangkas Juga Menghasilkan Susu yang Bermanfaat

Di Sumba ternyata sangat banyak masyarakat yang memelihara kuda. Satu rumah memiliki minimal satu kuda. Bahkan kuda liar masih banyak ditemukan di daerah ini.

Menariknya, ternyata kuda Sumbawa tidak hanya digunakan sebagai sarana transportasi, namun juga dapat menghasilkan susu loh, Sobat Minilemon..

Kuda Sumbawa tak hanya gesit dan tangkas, namun juga dapat menghasilkan susu yang bermanfaat (Sumber : Greeners.co)
Kuda Sumbawa tak hanya gesit dan tangkas, namun juga dapat menghasilkan susu yang bermanfaat (Sumber : Greeners.co)

Tahukah Sobat Minilemon, berbeda dengan susu sapi yang harus diproses dulu atau di pasteurisasi sebelum dikonsumsi, susu kuda ternyata bisa langsung dikonsumsi tanpa diproses terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan dalam susu kuda terdapat zat anti mikorba alami yang membuatnya bertahan sampai 5-6 bulan di ruang terbuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun