Hujan Menyapa, Ingat Pesan Mama
Hujan, kini baru saya tahu jika dia adalah musuh dari para pekerja pengelaju jarak jauh.
Rumah tinggal saya berada di daerah berbukit batu. Hal ini selalu membuat orang rumah cemas jika saya terlambat pulang. Terlebih jika musim hujan tiba.
Bukit-bukit yang saya lewati sekilas tampak gagah menjulang dan cantik. Tapi tahukah kamu jika dibalik semua itu ternyata mereka rapuh. Hujan semalam mampu merobohkannya.
Longsor sering jadi momok mengerikan bagi  jalanan yang saya lewati. Inilah yang membuat orang rumah sering galau saat hujan menyapa dengan ganas sementara anak gadis tidak tahu di mana rimbanya.
Mama bilang saya tidak boleh klayapan jika hujan turun.
Kita masih belum merdeka dari demam berdarah
Selain tanah longsor, hal lain yang patut dikhawatirkan pula diwaspadai adalah munculnya penyakit demam berdarah.
Saat ini memang kita sedang sibuk-sibuknya dengan virus Corona, tapi tetap harus diingat bahwa demam berdarah juga merupakan kasus dengan jumlah kematian yang mengerikan.
Demam Berdarah bisa menyerang siapa saja tanpa permisi. Mana ada nyamuk berakhlak. Satu-satunya yang bisa diupayakan hanyalah mencegah terjadinya. Tidak perlulah menimbun sampah. Jika ada genangan tak jua surut, lekas-lekas kuras.
Bukan salah hujan jika banjir ngamuk
Mama selalu ingatkan agar peduli pada lingkungan sekitar rumah. Kebersihan lingkungan adalah kunci dari kesehatan itu sendiri.