Mohon tunggu...
Mini GK
Mini GK Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Muda Yogyakarta

Mini GK; perempuan teman perjalanan buku dan kamu ^^ Penerima penghargaan karya sastra remaja terbaik 2015 Penulis novel #Abnormal #StandByMe #LeMannequin #PameranPatahHati

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tiupan Mimpi (Tamat)

30 September 2017   23:32 Diperbarui: 30 September 2017   23:34 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto boneka oleh @minigeka

"Kita akan pulang. Dan suatu hari nanti kita akan menuliskan dan mengambarkan, mimpi yang kita tiupkan ke orang-orang  di tanah ini dalam kitab di tempat kita."

"Baik. Kita pulang."

Dengan cara yang sama, Gady dan Atlas menunjuk sebuah lorong dalam kitab. Dengan bergenggaman tangan mereka pulang menuju tempat asal mereka. Dan akan menulis dan menggambar lagi sesuai dengan kejadian yang tengah terjadi. Sesuai dengan ucapan kotak radio di atas kepala mereka.

Hingga suatu hari nanti akan didengar suara kotak itu berucap, "Hijau. Kedamaian telah tercipta di sebuah tanah di planet luar. Kekuatan mimpi mempengaruhi mereka untuk yakin akan sebuah Zat yang dahsyat yang telah menciptakan mereka. Manusia, biasa mereka disapa adalah sosok mahkluk yang mulia yang mempunyai mimpi dan peradaban yang beradab. Mengakui adanya sebuah unsur Zat terdahsyat sejagad raya."

Atlas dan Gady tersenyum mendengarnya. Kini mereka tak lagi sungkan untuk menggambar dan menulis apa yang selama ini ingin mereka gambar dan tuliskan dalam kitab yang sengaja mereka siapkan. Sebuah kitab yang unik, terbentuk dari tanah dan abu vulkanik yang mereka cetak beberapa puluh abad yang lalu saat mereka mengunjungi tanah Merapi tempo dulu kala.

"Apa kamu siap Atlas?"

"Gady, aku selalu siap menggambar sebuah keindahan. Apa kamu siap menulis?"

"Tak ada keraguan sama sekali menuliskan tentang alam yang indah dan kaya itu."

"Apa kau menyesal sempat meniupkan mimpi?"

"Tak ada penyesalan dari sebuah mimpi indah."

"Apa kamu mau meniupkan mimpi-mimpi itu lagi?"

"Sepanjang manusia itu masih meyakini akan kekuatan Zat terdahsyat dan mereka mau berusaha."

Keduanya lantas tertawa bersama. Telah berabad-abad yang lalu mimpi itu pernah mereka tiupkan. Dan kini, kondisi keduanya semakin hari terlihat semakin muda. Seakan tidak ada pertambahan umur dalam jiwa mereka. Muda dan muda saja. Tetap berdua dalam ruangan sempit itu. Menulis dan menggambar jejak-jejak sejarah yang tengah terjadi di luaran sana. Tak ada yang mengendalikan mereka, dan mereka percaya bahwa mereka itu ada dan akan musnah suatu hari nanti sebab adanya Zat dahsyat yang selama ini mereka yakini juga melihat mereka. Den menulis serta menggambarkan tingkah keduanya.

Gady dan Atlas, penulis dan penggambar yang seluruh mimpinya telah dibagikan ke penduduk tanah planet lain. Penduduk itu bernama manusia.

TAMAT

Tiupan Mimpi: bagian 1, bagian 2, bagian 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun