"Apa kamu mau meniupkan mimpi-mimpi itu lagi?"
"Sepanjang manusia itu masih meyakini akan kekuatan Zat terdahsyat dan mereka mau berusaha."
Keduanya lantas tertawa bersama. Telah berabad-abad yang lalu mimpi itu pernah mereka tiupkan. Dan kini, kondisi keduanya semakin hari terlihat semakin muda. Seakan tidak ada pertambahan umur dalam jiwa mereka. Muda dan muda saja. Tetap berdua dalam ruangan sempit itu. Menulis dan menggambar jejak-jejak sejarah yang tengah terjadi di luaran sana. Tak ada yang mengendalikan mereka, dan mereka percaya bahwa mereka itu ada dan akan musnah suatu hari nanti sebab adanya Zat dahsyat yang selama ini mereka yakini juga melihat mereka. Den menulis serta menggambarkan tingkah keduanya.
Gady dan Atlas, penulis dan penggambar yang seluruh mimpinya telah dibagikan ke penduduk tanah planet lain. Penduduk itu bernama manusia.
TAMAT
Tiupan Mimpi: bagian 1, bagian 2, bagian 3
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H