Gady dan Atlas melakukannya dengan teliti, cepat dan sesuai perhitungan. Tak lama setelah semuanya jadi. Dengan kekuatan angin yang berhembus di sekeliling gunung merapi, mereka mulai meniupkan apa yang mereka tulis dan gambar ke mimpi-mimpi para manusia yang nun jauh di sekitar mereka tengah meratapi nasib.
Kalau di tempat Gady dan Atlas, bertindak demikian adalah sebuah pelanggaran. Namun di tanah itu, manusia dikarunia sebuah mimpi. Dan meniupkan sebuah mimpi indah itu bukanlah sesuatu yang melanggar aturan.
"Semuanya sudah Gady?"
"Ya sudah." Jawab Gady dengan anggukan mantap. Sekarang tubuhnya semakin memuda dari tadi. Dan terlihat lebih bertenaga, mungkin semua ini karena dia telah banyak menuliskan hal-hal indah.
"Kita akan pulang. Dan suatu hari nanti kita akan menuliskan dan mengambarkan, mimpi yang kita tiupkan ke orang-orang  di tanah ini dalam kitab di tempat kita."
"Baik. Kita pulang."
 Dengan cara yang sama, Gady dan Atlas menunjuk sebuah lorong dalam kitab.
bersambung...
Tiupan Mimpi