Mohon tunggu...
Mini GK
Mini GK Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Muda Yogyakarta

Mini GK; perempuan teman perjalanan buku dan kamu ^^ Penerima penghargaan karya sastra remaja terbaik 2015 Penulis novel #Abnormal #StandByMe #LeMannequin #PameranPatahHati

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tiupan Mimpi (Bagian 3)

26 September 2017   19:31 Diperbarui: 26 September 2017   19:36 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Boleh. Itu biasa disebut mimpi oleh mahkluk yang tinggal di tanah ini. Dan mimpi itu tidak ada yang boleh melarangnya."

"Lantas tugasmu?"

"Aku akan menggambarkan apa yang kamu tuliskan."

"Apa itu juga mimpi?"

"Iya. Mimpi mahklum-mahkluk di tanah ini seperti itu. Kita hanya menggambarkan dan menuliskan. Lalu kita tiupkan tulisan dan gambaran kita ke mimpi-mimpi mereka. Setelahnya mereka akan tersadar untuk ke kehidupan yang lebih baik lagi. Mahklum yang tinggal di sini, biasa dinamakan manusia. Kita akan terbiasa memanggilnya manusia. Jadi setiap manusia akan kita tiupkan mimpi-mimpi sebuah keindahan. Menghapus mimpi-mimpi sebuah kehancuran."

"Jadi kita berusaha mempengaruhi mereka?"

"Seperti tulisanmu di layar. Kamu bilang kamu dipengaruhi kekuatan yang kamu tak tahu. Berarti kita bisa mempengaruhi manusia-manusia itu. Menjadikan mimpi dan harapan yang kandas menjadi bersemi lagi."

"Ehem...."

"Waktu kita tidak banyak cepat."

Dan dengan kekuatan masing-masing. Gady menuliskan tentang hal-hal yang indah. Tentang sebuah kekuatan yang muncul dalam diri setiap manusia, mengubah sesuatu yang rumit dalam pikiran manusia menjadi sesuatu yang ada penyelesaiannya. Merubah tangis sebuah penderitaan menjadi sebuah harapan. Karena tangisan dan penderitaan itu tetap akan ditemukan jalannya. Bencana yang terjadi, dituliskan oleh Gady adalah sebuah peringatan akan Zat yang dahsyat. Adanya sebuah peringata itu menunjukkan agar kita mengingat akan Zat yang dahsyat tersebut. Dengan kekuatan mengolah kata dengan baik, Gady menyusun kata menjadi kalimat dan peristiwa yang akan mencapai klimaks dan sebuah jawaban jawaban penyelesaian.

Tak kalah dengan Gady, dengan pensil-pensil warna yang warna warni indahnya, Atlas mencoba menggambar apa yang tengah ditulis Gady. Tulisan Gady semakin cantik dan penuh warna setelah menjadi sebuah gambaran yang memesona dari tangan Atlas. Pohon keberuntungan yang mampu menyiptakan udara terasa begitu hidup dan sejuk dengan warna hijau dari pensil Atlas. Air-air sungai yang tadinya keruh kehitaman sesuai cerita Gady telah terjadi pencemaran, berubah menjadi sungai yang jernih sesuai dengan penyelasaian yaitu manusia mulai menyadari kalau kerusakan itu disebabkan oleh mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun