Mohon tunggu...
Mini GK
Mini GK Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Muda Yogyakarta

Mini GK; perempuan teman perjalanan buku dan kamu ^^ Penerima penghargaan karya sastra remaja terbaik 2015 Penulis novel #Abnormal #StandByMe #LeMannequin #PameranPatahHati

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pahatan Kalung Kakilangit

2 September 2017   19:53 Diperbarui: 2 September 2017   20:11 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mas Budi sedang berproduksi (dok. Dimas)

Yoyo? Okey fine, Mas Budi tidak sedan bercanda dan saya jujur bahwa saya kenal yoyo sejak dari balita. Kamu?

Melihat Mas Budi begitu antusias menjelaskan proses kerjanya, saya semakin yakin dan jatuh cinta sama produk hasil karya Kakilangit. Ya Kakilangit, begitu yang saya dengar tentang rumah kerajinan milik Mas Budi.

Mas Budi sedang berproduksi (dok. Dimas)
Mas Budi sedang berproduksi (dok. Dimas)
Saling kerjasama

Menurut penuturan Mas Budi, beliau bekerja tidak sendirian. Beliau dibantu istri dan beberapa karyawan untuk mengolah kayu-kayu sesuai dengan permintaan pasar. Tidak hanya membuat kalung atau souvenir kecil-kecil, mereka juga menerima pesanan dalam ukuran dan jumlah besar. Ribuan jumlahnya.

Di tempat ini (Mangunan) tidak hanya Mas Budi seorang yang berprofesi sebagai pengerajin kayu. Ada banyak pengerajin yang lain dengan produksi yang hampir serupa. Dari pengakuan Mas Budi, saya juga tahu kalau para pengerajin itu juga saling bekerjasama. Bentuk kerjasama mereka antara lain adalah saling membagi pesanan jika memang pesanan sedang dalam jumlah besar besarnya.

"Kalau di sini kewalahan, saya akan mengajak teman lain untuk ikut produksi."

Sambil mendengar Mas Budi bercerita panjang (yang hampir-hampir mereka habiskan memori ponsel) saya asyik memainkan sisa-sisa kayu yang tidak terpakai. Secara spontan muncul pertanyaan, "lalu sisa-sisa kayu ini diapakan?" Maksudnya sisa itu bukan potongan kayu tapi remah-remah hasil gergajian.

"Dijual ke tukang tahu."

Okey, jadi tidak ada yang terlahir sia-sia di bengkel ini.

Selain bercerita tentang produknya yang punya dua pasar; dalam dan luar negeri, dengan ramah (semua orang yang saya temui sore itu ramah-ramah) Mas Budi bercerita tentang perjalanan karirnya sebagai seorang pengerajin kayu.

Pengunjung mengagumi hasil karya Mas Budi (dok. Dimas)
Pengunjung mengagumi hasil karya Mas Budi (dok. Dimas)
Mas Budi adalah satu diantara sepuluh pengerajin kayu yang masih setia berkarir sampai hari ini di Desa Mangunan. Dulu kala ada 20 orang dan hanya sisa 10. Mas Budi berkarir sejak tahun 2002. Memakai rumah sendiri untuk 'tempat kerja'. Dibantu dengan tiga orang karyawan yang juga masih saudara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun