Saya mengira, dan selalu mengira, semua yang ada di khawasan alun-alun pastilah mahal. Nyatanya tidak demikian dengan Bebakaran. Ia hadir dengan segala kemurahannya.
Bagi pecinta kuliner, khususnya ikan/ ayam bakar, maka Bebakaran adalah satu tempat yang wajib dikunjungi jika sedang ke Yogyakarta.
Meski begitu ternyata penyajiannya pun tidak melulu bakar, jika pelanggan minta goreng, niscaya akan terkabul.
"Sebenarnya kami maunya bakar semua. Namanya juga Bebakaran. Tapi ya namanya manusia, pelanggan, kadang ada saja permintaannya. Kami fleksibel. Semoga bisa selalu melayani dengan memuaskan."
Penjelasan manager Bebakaran membuat saya manggut-manggut, baru kali ini ada yang seperti ini. Melayani permintaan pelanggan dengan sepenuh hati.
Pernah mengalami, masuk ke rumah makan, belum apa-apa pelayannya sudah sodorin buku menu dan tanya mau pesan apa?
Nah kalau yang udah biasa jajan atau udah biasa ngerti berapa kira-kira harga standar untuk menu yang tersaji ya akan santai santai saja. Tapi kalau untuk yang jarang jajan dan baru sekali masuk ke katakanlah rumah makan X, maka akan lebih tenang kalau duduk dulu, buka-buka buku menu dan memilih apa yang disuka dan standar harga yang diinginkan.
Kadang kalau ada juga tuh tempat makan yang tahunya mematok harga makanan kelewatan dari harga umum. Ada tuh.
 Beruntung saya belum pernah dibuat malu karena salah masuk rumah makan. Kalau pun mau jajan (dan dengan uang pas-pasan) maka saya pastikan dulu harga makanannya.
Di Bebakaran ini, selain pelayanannya bagus dan ramah, juga saya bisa bertanya banyak hal dulu sebelum pesan sesuatu.