Sudah pernah dengar sebuah negara bernama Jepang?
Lantas, apa yang terlintas dalam pikiranmu jika mendengar nama Jepang?
Pikirkan sejenak, lima detik lantas jawablah!
Bunga sakura berjajar bagai serdadu tentara menemani gunung Fuji yang setiap musim gigil datang akan bermandikan bubuk salju.Â
Gadis-gadis dengan riasan tebal bagai tepung dengan rambut disanggul dan yukata, mereka menamainya Geisha.
Konon tradisi hirakari yang tersohor, mistis namun selalu jadi perbincangan dimana saja, serupa dengan (mitos) pulonggantung di Gunungkidul.
Itu hanya sebagian dari sekian banyak yang bisa saya uraikan dari satu nama; Jepang.
*
Senja telah benar-benar hadir sempurna tepat ketika ponsel saya berdering. Sebuah panggilan masuk sedikit mengganggu konsentrasi saya yang sedang duduk menunggu pesanan tiba.
Menyingkir sejenak dari kerumunan lebih baik daripada mengabaikan telpon yang saya pikir itu telpon penting.
Lima menit saya meninggalkan bangku, begitu kembali, bangku kosong itu telah berubah riuh. Aneka hidangan tersaji; begitu hangat, menggiurkan, bearoma, banyak dan memaksa  syaraf saya untuk lebih fokus. Hidung serasa dicucuk dengan aroma khas. Mata terbelalak dengan tatanan makanan dan piring yang memukau. Bibir dan tangan sudah memberontak ingin segera beraksi.