Mohon tunggu...
Mini GK
Mini GK Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Muda Yogyakarta

Mini GK; perempuan teman perjalanan buku dan kamu ^^ Penerima penghargaan karya sastra remaja terbaik 2015 Penulis novel #Abnormal #StandByMe #LeMannequin #PameranPatahHati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menanam Cerita di Halaman Sastra FKY 29

4 Agustus 2017   14:14 Diperbarui: 4 Agustus 2017   14:19 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kak Arif Rahmanto Pendongeng Nasional

Lalu kami diam. Diam-diam saya masih senyum senyum sendiri dengan perilaku mereka orang-orang baik di sekeliling saya. Ah semakin yakin saya jika kenaikan akan tumbuh jika kita selalu menanamnya. Acaranya mendongeng sore itu berjalan lancar. Ramai dan pula menimbulkan tawa hebat bukan hanya anak-anak tapi semua hadirin segala usia.

Acara Sastra FKY 29 dimulai dari tanggal 30 Juli dan berakhir semalam, 3 Agustus. Banyak macam agenda, ada mendongeng, workhosp menulis, talkshow sastra anak, prosa juga teater.

GusMuh dan Gunawan Maryanto dalam talkshow sastra anak
GusMuh dan Gunawan Maryanto dalam talkshow sastra anak
Saya sempat mengikuti talkshow sastra anak yang diampu oleh dua orang keren, Muhidin M. Dahlan dan Gunawan Maryanto. Dengan antusias sebab materi yang disampaikan benar membuat saya tercengang. Mengenai fenomena perbukuan, khususnya buku buku anak.

Tanya jawab dengan hadirin menjadi satu sesi yang menarik, dimana banyak hadirin yang kebetulan adalah guru saling mengutarakan kegundahan mereka dengan murid murid. Usai talkshow saya menunggu hingga malam untuk menyaksikan teater.

Ada dua teater yang tampil membawakan sastra lakon, yaitu teater Kamasutra dan Terjal. Dua duanya dari Universitas Gajah Mada.

Menurut Gunawan Maryanto, kenapa memilih sastra lakon bukan naskah lakon sebab dewasa ini sastra lakon seolah-olah tak dikenal atau ditinggalkan. Ia satra lakon ini berada di zona yang tidak jelas antara teater atau kepenulisan, maksudnya orang teater seolah-olah enggak berhak memegang begitu pun dengan orang penulis. Akhirnya dia jadi tenggelam.

Semalam sastra lakon kembali dihidupkan dan membuat gegap gempita, tawa bersaingan dengan angin ganas. Kami bahagia kami suka dan kami menunggu sastra FKY selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun