Mohon tunggu...
Vera Lesmana
Vera Lesmana Mohon Tunggu... -

\r\nselamat membaca :-)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bermula Pada nyalanya "Si Merah"

29 November 2013   20:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:31 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya ingin sedikit share aja ni dengan para kompasianer, singkat ceritanya begini nih. Tepatnya waktu kemarin ketika saya mau berangkat kuliah gitu kira-kira jam 07:20. Nah saya ini kan di antar gitu ya dengan kakak ke kampus jadi enteng-enteng aja gitu di belakang karena di bonceng (hehe mau enaknya  doang), ndak lupa juga sambil smsan dengan kawan soalnya udah hampir telat (emang bener-bener udah telat dosennya aja udah masuk hihi)

Sewaktu di perempatan jalan munculah bundaran yang berwarna merah, ya otomatis aja kan kakak saya berhentiin motornya gitu ya. Awalnya saya kurang perhatiin juga ada yang klakson di belakang motor saya, itu kan biasa ya kan kalau ada orang klason gitu. Tapi kok saya rasa ada yang aneh, lha ini orang kok  ngelaksonnya ndak berhent-berhenti ya? Karena rasa ingin tahu saya tentang siapa yang ngelakson itu, saya dengan kakak saya pun lihatlah di belakang ada apa sih? ternyata di belakng motor saya itu ada sebuah angkot yang ndak berhenti-berhenti ngelakson. Lha apanya yang salah gitu lho, jelas-jelaskan si merah masih menyala ya ndak mungkin kakak saya main tancap gas aja. Lalu saya acuhkan aja si supir angkut itu, tapi kok rasanya di belakang ada suara-suara gitu ya. Setelah saya dengarkan baik-baik ternyata oh ternyata itu suara si supir angkut yang di belakang dan banyak kata-kata sumpah serapah yang meluncur bebas dari mulutnya sampai-sampai ni ya makhuk-makhluk kebun binatang pun  tak luput dari suaranya.Ketika si hijau pun menyala #wuzzz dengan kencangnya tukang angkot itu menyelip dari motor saya dan melajukan kecepatannya.

Ndak habis pikir juga sih sayanya kenapa sampai segitunya tukang angkot marah. Kalau emang si tukang angkot punya keperluan yang sangat-sangat mendadak tapikan ndak perlu juga ya sampai makhluk-makhuk kebun binatangnya ikut keluar dari mulut.

selamat malam kompasianer,  salam bahagia :)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun