Mohon tunggu...
Minhatin alfi
Minhatin alfi Mohon Tunggu... Penulis - Minhatin alfi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegiatan Pengembangan Kreativitas Bahasa pada Anak

18 Desember 2020   16:59 Diperbarui: 18 Desember 2020   17:05 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa merupakan suatu sistem bunyi, perkataan dan bentuk atau struktur kata yang digunakan manusia untuk berkomunukasi. Kemampuan bahasa yang diharapkan berkembang menurut kurikulum 2013 PAUD meliputi :

  1. Memahami bahasa reseptif yaittu menyimak/mendengarkan dan membaca.
  2. Memahami bahasa ekspresif yaitu mengungkapkan bahsa secara verba (lisan berbicara) dan secara non verba (menulis).
  3. Mengenal keaksaraan literasi awal melalui bemain.

Mengembangkan bahasa pada anak usia dini berarti mengembangkan keaksaraan awal pada anak melalui berbagai aktifitas bemain yang kaya akan aksara. Keaksaraan dapat diartikan pengetahuan keterampilan yang berkaitan dengan membaca, menulis, berbicara dan mendengarkan yang diperlukan dalam kegiatan untuk fungis yang efektif di masyarakat.

1. Bermain Bahasa

Dalam permaianan ini dapat menggunakan pakaian, aksesoris, nyanyian, tarian yang dapat mendramakan suatu cerita sehingga disukai anak. Bermain seperti ini, melibatkan anak dalam mengalami pelibatan bahasa dan membantu mereka mengerti perlunya membaca untuk memahami sesuatu.

2. Bermain Bahasa Bernyanyi Bersama Anak

 Musik dan nyanyian adalah hal yang penting dalam mengembangkan pengenalan bunyi dan suara, khususnya yang digunakan untuk mengucapkan huruf. Selain itu menyanyikan lagu yang memuat irama dan cerita dapat membantu anak untuk mempelajari huruf baru sebagaimana mereka memahami irama dan isi lagu. Hal itu juga membantu untuk mengembangkan kemampuan anak dalam mencipta isi dan lagu sendiri.

Banyak anak-anak secara alami tertarik untuk bergumam atau menyanyikan lagu. Hal itu juga bermanfaat untuk membangun ketertarikan anak terhadap musik dan meningkatkan perkembangan keaksaraan anak pada waktu yang sama. Hal ini dapat dilakukan dengan bermain permainan lagu alphabet dengan anak dengan mencari benda-benda misalnya yang dimulai dengan huruf "B" bola, boneka, bunga dan seterusnya. Orangtua dapat membantu mereka untuk menjelaskan kosakata yang disebutkan anak-anak.

3. Bermain Dengan Permainan Sendiri

Dalam permainan ini bisa dilakukan misalnya dengan mengumpulkan benda-benda yang dimulai dengan huruf "D", misalnya daun, dadu, donat, duku, dan lain-lain.Bisa juga dengan menyebutkan kata yang dimulai dengan huruf "B" seperti bola, batu, buku, bolu, bata dll.

4. Bermain Membaca Gambar Bersama Anak

Ketika membaca bersama anak, minta mereka menjelaskan mengenai cerita apa yang telah mereka baca. Membaca bersama-sama membantu anak untuk mengekspresikan diri mereka sendiri secara verbal. Dari penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dapat lebih mempelajari tentang huruf dan kosakata ketika orang tua membaca bersama-sama dengan mereka. Serta meminta anak-anak untuk menceritakan cerita yang mereka baca.

Hal ini bisa dilakukan dengan menyuruh anak-anak melihat hanya pada gambar yang ada dalam buku, bukan kata-katanya, kemudian minta mereka untuk menceritakan isi cerita berdasarkan gambar dari buku yang dibaca bersama.

5. Bermain Balok

Saat anak bermain balok, maka ada banyak hal yang bisa diperolehnya. Orang tua bisa membandingkan, menjelaskan, lalu mengembangkan kemampuan kosa kata yang berkaitan dengan berbagai bentuk.

Anak Suka Bertanya? Itu Naluri Ilmuwan Mulai Tumbuh Misal bentuk bangunan, menara, jembatan atau struktur alam seperti pohon, batu dan gunung. Ini untuk belajar kosakata tentang struktur. Bermain mengembangkan bahasa ketika anak-anak berbicara bersama Anda, membandingkan, menjelaskan dan memberi nama pada struktur-struktur yang telah diciptakan oleh mereka.

6. Bermain Membaca Lanatang

Guru dapat meminta Ayah/Bunda untuk mengenalkan buku pada anak dan berusaha menarik minat anak pada buku dengan cara membaca lantang. Membaca lantang dilakukan Ayah/Bunda dengan cara membaca kata-kata yang ditulis dalam buku dengan suara nyaring. Posisi buku menghadap ke anak sehingga anak dapat melihat gambar dan tulisan.

Membaca dengan suara lantang dapat dilakukan untuk membangun minat anak untuk tertarik dengan buku sejak awal, anak belajar kosa kata baru, irama, dan intonasi yang tepat saat mendengarkan bacaan, meningkatkan kemampuan mendengarkan, memahami bahasa, dan membangun imajinasi melalui cerita yang didengarnya.

Teknik membaca lantang dapat dilakukan dengan cara membaca lantang setiap hari dengan menggunakan buku yang sudah dikenal anak dan buku baru, memilih buku yang sesuai dengan minat anak agar anak tertarik mendengarnya mengenalkan dahulu garis besar cerita buku secara singkat sebelum membacanya, membaca dengan suara dan intonasi yang jelas dengan mimik muka dan gerakan tubuh yang sesuai, memberikan penjelasan pada saat orang tua membacakan cerita. Kenalkan juga bagaimana cara memegang dan membuka buku, sebutkan judul buku, pengarang, dan tokoh yang ada di sampul buku.

7. Bermain Menempel Keaksaraan

Untuk mendukung kemampuan keaksaraan pada anak, perlu dikembangkan lingkungan yang kaya akan keaksaraan. Guru perlu menyampaikan kepada Ayah/Bunda lingkungan yang kaya keaksaraan dapat dilakukan dengan memberikan label atau tulisan pada benda-benda yang dapat dijangkau anak, rak-rak, wadah-wadah yang berisi alat dan bahan main, membuat cetakan huruf dan angka dari playdough, menuliskan kata-kata yang terdapat di buku cerita, dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun