Yang kelima, anak harus belajar untuk mengambil keputusan yang salah. Contohnya, saat orang tua  membiarkan anak untuk membawa uang saku terlalu banyak ke sekolah, pastinya sebagai orang tua akan mengetahui jika membawa uang terlalu banyak untuk anak TK pasti akan menimbulkan resiko kehilangan. Karena beberapa anak belum paham tentang hal ini. Mereka tetap bersikeras membawa seluruh uang sakunya ke sekolah.
Jika sudah hilang maka orang tuanya harus memberitahu secara baik-baik jika membawa uang banyak ke sekolah maka akan menimbulkan resiko kehilangan. Walaupun anak sudah melakukan kesalahan tetapi dari kesalahan tersebut adalah sebuah proses untuk anak agar dapat paham sebab dan akibatnya dalam keputusannya, dari situ anak akan belajar dan juga tetap merasa percaya diri jika ingin mengambil keputusannya sendiri di lain waktu.
Orang tua yang mempunyai pemikiran seperti ini, yaitu ia sudah menentukan pilihannya yang sesuai dengan kepentingan anaknya karena dari proses tersebut merupakan keputusan yang baik. Tetapi kembali lagi kepada orang tuanya, bagaimana kedua orang tuanya membantu dan membimbing anaknya agar keterampilan dalam pengambilan keputusan tersebut berkembang dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H