Mohon tunggu...
Missel TictraMahardika
Missel TictraMahardika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Negeri Malang/Freelancer

Saya merupakan seorang mahasiswi yang menyukai travelling, menonton film, dan mempelajari hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Metafisika: Apakah Kesadaran Mempengaruhi Kebenaran?

16 Oktober 2024   21:30 Diperbarui: 16 Oktober 2024   21:43 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Metafisika adalah cabang filsafat yang mempelajari pokok-pokok dasar realitas, termasuk konsep tentang eksistensi, objek, dan dunia. Metafisika mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan seperti "Apakah hal itu ada?", dan "Apa hubungan antara pikiran dan benda?", dan lain sebagainya. Metafisika mencakup sub-bidang seperti ontologi yang mencakup tentang keberadaan dan epistemologi yang mencakup tentang pengetahuan. Metafisika sendiri sering kali berhubungan dengan konsep-konsep yang sulit untuk dibuktikan secara empiris.

Kebenaran adalah konsep yang merujuk pada kesesuaian antara pernyataan atau keyakinan dengan realitas atau fakta. Dalam filosofi, kebenaran bisa didefinisikan dengan berbagai cara, seperti kebenaran korespondensi atau kesesuaian dengan kenyataan, kebenaran koherensi atau konsistensi dalam berkeyakinan, serta kebenaran pragmatis yakni kebenaran yang berguna dalam praktik. Secara umum, kebenaran dianggap sebagai sesuatu yang dapat diandalkan dan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan atau pemahaman.

Kesadaran dapat diartikan dalam berbagai pandangan, dalam konteks psikologis, kesadaran merujuk pada kemampuan individu untuk merasakan, berpikir, dan memahami pengalaman subjektif mereka, yang dapat mencakup pengenalan diri, pemikiran reflektif, dan persepsi mereka terhadap lingkungan. Kesadaran merupakan proses yang memungkinkan individu untuk mengevaluasi dan memahami situasi yang dihadapi.

Kesadaran dan kebenaran sering sekali berhubungan dalam berbagai bidang dalam keilmuan yang meliputi, filosofi, psikologi, dan ilmu sosial. Meskipun keduanya memiliki makna yang berbeda, hubungan antara kesadaran dan kebenaran dapat memengaruhi cara kita memahami realitas, mengambil keputusan, dan berinteraksi dengan lingkungan di sekitar kita, baik dengan manusia lainnya, ataupun dengan alam. Dalam tulisan ini, kita akan mencari tau korelasi antara kesadaran dan kebenaran, serta dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari.

Kesadaran itu sendiri memang memainkan peran penting dalam pembahasan kebenaran dalam metafisika. Hal tersebut mendasari banyaknya filsuf yang berpendapat bahwa kebenaran tidak bisa dipisahkan dengan kesadaran secara menyeluruh. Dalam pandangan idealisme, misalnya, realitas dianggap bergantung pada pikiran dan kesadaran individu, dalam konteks ini, kebenaran bukan hanya objek yang ada di luar sana, tetapi juga tentang bagaimana kita memahami dan mengalami objek tersebut.

Di sisi lain, pandangan realisme sendiri berpendapat bahwa kebenaran ada secara independen dari kesadaran kita. Meskipun begitu, kesadaran tetap mempengaruhi bagaimana cara kita mendapatkan dan memahami kebenaran tersebut, tanpa adanya kesadaran maka kita tidak bisa membentuk konsep atau pengetahuan mengenai realitas.

Dalam pandangan pragmatis sendiri, kebenaran dilihat dari dampaknya dalam praktik dan pengalaman sehari-hari, tentu saja kebenaran akan sangat berkaitan dengan kesadaran. Kesadaran memainkan peran penting dalam pencarian kebenaran. Tanpa kesadaran yang memadai, individu mungkin tidak dapat memproses dan mengevaluasi informasi atau situasi dengan tepat. Misalnya, dalam proses pembelajaran, kesadaran akan keyakinan dan asumsi kita dapat membantu kita dalam mengidentifikasi hal yang bersifat subjektif dan memperbaiki pemahaman. Dengan kata lain, kesadaran memungkinkan individu untuk menjadi lebih kritis terhadap informasi yang diterima, serta mendorong pencarian kebenaran yang lebih mendalam.

Sebagai contoh, seorang ilmuwan yang sadar akan hal yang tidak objektif dalam metodologinya lebih memungkin untuk merumuskan hipotesis yang objektif. Dalam konteks sosial, kesadaran masyarakat tentang isu-isu seperti ketidakadilan atau diskriminasi dapat mendorong masyarakat untuk berpikir dan mencari kebenaran, serta solusi yang adil.

Meskipun kesadaran adalah hal yang sangat penting dalam pencarian kebenaran, ia juga memiliki keterbatasan. Kesadaran seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pengalaman, pendidikan, dan budaya. Keterbatasan dalam kesadaran dapat mengakibatkan pandangan yang berbeda mengenai kebenaran. Misalnya, seseorang yang tumbuh dalam budaya kuno mungkin saja tidak menyadari atau mengakui kebenaran tentang perkembangan zaman, seperti suku pedalaman yang menolak adanya modernisasi karena masih mempercayai adat istiadat nenek moyang.

Kesadaran juga dapat dipengaruhi oleh emosi dan keadaan mental seseorang. Dalam beberapa kondisi, seperti ketika kita dalam keadaan stres atau cemas, maka hal tersebut dapat mempengaruhi individu dalam berpikir jernih, sehingga mengubah persepsi mereka tentang kebenaran. Hal ini menunjukkan bahwa untuk mencapai kebenaran, diperlukan kesadaran yang tidak hanya kritis, tetapi juga stabil dan terbuka terhadap suatu pandangan baru. Pemahaman juga menjadi faktor penting dalam terciptanya suatu kesadaran. Realitas yang dihadapi seseorang dapat berbeda tergantung pada tingkat kesadaran dan pemahaman mereka. Dalam konteks ini, dua orang bisa menyaksikan peristiwa yang sama tetapi menarik kesimpulan yang berbeda berdasarkan kesadaran dan pemahaman mereka.

Contoh konkret dapat kita lihat dalam situasi konflik. Dua pihak yang terlibat dalam konflik mungkin memiliki narasi yang sangat berbeda tentang kejadian yang sama. Perbedaan ini sering kali berasal dari cara masing-masing pihak menyadari dan menginterpretasikan situasi tersebut. Kesadaran yang terbuka dapat membantu mengurangi ketegangan dan memungkinkan pencarian kebenaran yang lebih akurat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun